Ijazah Paket A, B, dan C Disdik Garut Sudah Dibagikan, PKBM Terus Berbenah Menuju Akreditasi

Share posting

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Kasi Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ibu Kiki Aisyah, M.Kom (foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com)

Garut – Akhirnya dengan perjuangan yang cukup melelahkan, baik dari jajaran Dinas Pendidikan melalui bidang PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Kabupaten Garut dan semua pihak yang terlibat di dalamnya terutama PKBM serta jajaran lainnya bisa bernapas lega dengan telah dibagikannya ijazah kelulusan pendidikan Paket A, B, dan C pada para peserta didik.

Tentu saja dengan telah dibagikannya ijazah tersebut, diharapkan bermanfaat bagi peserta didik yang telah mengikuti pendidikan baik Paket A, B, dan C untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya ataupun untuk kepentingan mereka agar kesamaan hak untuk mendapatkan pendidikan, kelayakan hidup, dan lainnya bisa terpenuhi dengan telah mengikuti pendidikan kesetaraan tersebut.

Untuk itu, pihak Dinas Pendidikan melalui Bidang PAUD dan Dikmas untuk tahun selanjutnya terus berupaya meninggkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan bagi masyarakat, tentunya dengan terus melakukan pembenahan selain secara administrasi juga menuju proses akrediasi, sehingga PKBM yang nota benenya dikelola secara swadaya ini akan lebih mantap, lebih tertib, terukur dan terarah menjalankan tufoksi, visi dan misinya yang otomatis pencapaian Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) bisa ditingkatkan dan tentunya hal itu akan turut mendongkrak IPM di Kabupaten Garut.

Terkait dengan hal tersebut, GrahaBigNews melakukan wawancara dengan Kasi Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ibu Kiki Aisyah, M.Kom di ruang kerjanya kawasan Pembangunan Kelurahan Sukagalih Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut, Senin (06/06/2022).

Menurut penjelasannya, bahwa yang terdaftar paket A,B, dan C di Dinas Pendidikan Kabupaten Garut yang ikut ujian itu seluruhnya adalah 13.186 yang lulus sebanyak 12.310, terdiri dari paket A sebanyak 927, paket B sebanyak 3852, dan paket C IPS sebanyak 7339, paket C IPA sebanyak 192 sisanya yang tidak lulus karena mereka tidak ikut UPK, dan tahun depan diikutsertakan kembali mengikuti ujian.

Selanjutnya dijelaskan juga oleh Ibu Kiki, terkait sarana dan prasarana PKBM di Kabupaten Garut yang masih kurang, dirinya memberikan  contoh satu-satunya PKBM dengan status Negeri yaitu SKB Cisurupan dengan fasilitas bagus, dan akreditasi A, sehingga  mendapatkan DAK.

“Sedangkan PKBM statusnya itu swasta, jadi swadaya. Kita juga sebenarnya ada DAK untuk PKBM dengan catatan akreditasinya harus A,” ungkapnya.

Agar PKBM itu mendapatkan DAK lanjutnya,  maka harus memenuhi kritera 8 standar pendidikan, dan yang menentukan apakah akreditasi PKBM A atau B adalah oleh pihak BAN PAUD PNF Jawa Barat.

Untuk itu pihaknya mendorong PKBM  untuk mengikuti akreditasi, kebetulan untuk tahun ini ada 5 lembaga yang lolos ikut administrasi diantaranya adalah Mekarwinaya, Cibiuk, Al-Mansyur, Merdeka dan nantinya jika sudah keluar nilainya akan lanjut ke visitasi akreditasi.

Ditandaskan Ibu Kiki, akreditasi itu bukan pilihan mau ikut atau tidak sebab itu sudah merupakan kewajiban, oleh karenanya untuk sekarang pendidikan masyarakat khususnya PKBM itu sudah digiring setara dengan pendidikan formal.

“Jadi,  kalau belum akreditasi lambat laun akan tertinggal malah kemungkinan di tahun depan yang harus terakreditasi A selain DAK, BOP-pun diarahkan untuk mendapatkan bantuan yang sudah akreditasi,” tandasnya.

Disinggung GrahaBigNews terkait masih adanya PKBM yang BOP-nya belum cair, dijelaskannya bahwa bagi PKBM yang bantuannya belum turun, Ibu Kiki menjelaskan bahwa BOP itu dibagi 2 ada tahap 1 dan 2. Untuk tahap 1 itu, 95% sudah cair digelombang 1 dan 2, dan 6 PKBM itupun 1 PKBM tidak ada respon yang 5 menunggu pncairan gelombang 3. “Jadi, tinggal menunggu 5 PKBM lagi, pungkas Ibu Kiki.

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *