Gubernur Jawa Barat Perintahkan Pemkab Garut Bangun Puluhan Jembatan

Share posting

Oleh: Lilis Yuliati, M.Pd

Gubernur Jawa Barat, H. Ridwan Kamil, Kamis (21/07) Meninjau Jembatan Yang Roboh Akibat Di Terjang Banjir Sekaligus Memberikan bantuan, Kamis (21/07). (Foto: Lilis Yuliati, M.Pd – grahabignews.com)

Garut – Gubernur Jawa Barat, H. Ridwan Kamil, Kamis (21/07) meninjau jembatan yang roboh akibat di terjang banjir. Jembatan tersebut adalah penghubung antara Kp. Tegal Kalapa Desa Sukasenang Kec. Banyuresmi dengan Kp. Panunggang Kelurahan Lengkongjaya Kecmatan Karangpawitan.

Dalam kunjungan Gubernur Jawa Barat ke lokasi tersebut, dihadiri oleh unsur Forkopimda dan Forkopimcam. Gubernur pun membantu penyebrangan anak-anak sekolah dengan meniki perahu.

Menurut Ridwan Kamil, bahwa dalam 4 hari harus sudah selesai pembangunan jembatan sementara, di mana sebelum terbangun jembatan, pihaknya telah menugaskan kepada Forkopimda dan juga relawan untuk membantu penyebrangan anak-anak menggunakan perahu.

Lokasi Jembatan Penghubung yang Di Terjang Banjir. (Foto: Lilis Yuliati, M.Pd – grahabignews.com)

Gubernur berjanji dalam kurun 3 atau 4 bulan kedepan, jembatan permanen akan diselesaikan dengan meninggikan minimal 2 meter, karena ternyata ada kenaikan level banjir. “Sekitar 40 jembatan akan di bangun di Garut secara serempak dan sekarang sedang dipikirkan Oleh Bupati dan Wakil Bupati,” terang dia.

Di akuinya, memang sekarang musim kemarau, mungkin karena terjadi perubahan cuaca, iklim global di tambah kondisi lahan kritis, sehingga prediksi-prediksi tentang cuaca meleset. “Karena telah terjadi perubahan iklim global, sekarang seharusnya musim kemarau, tapi malah hujan,” imbuhnya.

Upaya Pemerintah Prov, Jabar, sebut Kang Emil sapaan Gubernur, bahwa dalam kurum 3 tahun Pemprov.  Jawa Barat telah menanam lebih 56 Juta Pohon sebagai komitmen untuk mengatasi hal-hal seperti ini (Banjir).

Gubernur Jawa Barat Membantu Penyebrangan AnakAanak Sekolah Dengan Meniki Perahu. (Foto: Lilis Yuliati, M.Pd – grahabignews.com)

Kemudian penanaman mangrove khususnya di laut di pantai utara Jawa Barat juga dilakukan karena sudah ada ratusan hektar lahan Jawa Barat hilang di pinggir laut dan upaya-upaya edukasi lainnya.

Tak lupa, Emil menghimbau kepada masyarakat, mari kita hijaukan lahan lahan yang terlihat kering, dan laporkan khususnya ke Pemprov. Jawa Barat kalau menemukan wilayah atau bukit yang gundul, sehingga bisa direboisasi kembali.

“Kita butuh kolaborasi karena lingkungan ini bukan hanya urusan negara, tapi urusan semua sebab akibatnya berhubungan dengan cara kita masing-masing dalam mengelola lingkungan,” pungkasnya.

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *