SMA IT Caringin Meski Tinggal Di Pedalaman, Tak Ketinggalan Teknologi dan Implementasikan Kurikulum Merdeka

Share posting

Oleh : Wishnoe Ida Noor

SMA IT Caringin Meski Tinggal Di Pedalaman Tapi Tak Ketinggalan Teknologi dan Implementasi Kurikulum Merdeka (foto oleh Wida Heryani-grahabignews.com)

Garut – Suatu pengabdian yang mulia, ketika dorongan nurani kependidikannya terus muncul untuk memajukan warga masyarakatnya agar maju dalam dunia pendidikan, mau menyekolahkan putra-putrinya sehingga bermasa depan serta yang paling utama adalah bagaimana merubah mindset masyarakat agar mau, paham, dan mengerti serta menyadari betapa pentingnya menyekolahkan putra-putinya sampai mereka berhasil lulus tingkat pendidikan SMA.

Hal itu memang tidak mudah, perlu kerja ekstra untuk mewujudkannya dengan bekerjasama membangun sinergi secara pentahelix dengan semua elemen, sehingga program Wajar Dikdas 12 tahun bisa tercapai dan implementasi program Kurikulum Merdeka bisa diterapkan meskipun keberadaannya jauh tinggal di kampung.

Hal itulah yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMA IT Caringin Kabupaten Garut, Wisman, M.Pd., M.C.E pada GrahaBigNews, Rabu (17/08/2022) dimana di peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 pihaknya usai melaksanakan kegiatan lomba Paskibra tingkat Desa sebagai penyelenggara.

“Alhamdulillah sekolah kami SMA IT Caringin Kecamatan Caringin ini usai melaksanakan kegiatan Paskibra tingkat Desa sebagai penyelenggara, dan pada peringatan HUT RI Ke-77 ini para juara diseleksi guna ikut sebagai petugas Paskibra tingkaat Kecamatan,” ucapnya.

Peserta Didik SMA IT Caringin ketika pelaksanaan kegiatan Lomba Paskibra tingkat Desa (foto oleh Wida Heryani-grahabignews.com)

Meskipun sekolah kami di perkampungan lanjut Wisman, namun pihaknya sebagai sekolah Penggerak dengan berbagai prestasi yang diraih diantaranya Volly se-Kabupaten Garut dengan Musadad yang dilengkapi sarana serta prasarana.

“Keberadaan ketenagaan Pendidik dan Kependidikan di SMA IT Caringin  dengan jumlah Guru 22 orang dan jumlah murid 120 orang, status mereka dari mulai Kepsek smpai penjaga sekolah honorer semua, ” ungkapnya.

Atas sikondisi warga masyarakat di lingungannya, Wisman sangat termotivasi untuk mendirikan SMA IT Caringin ini dari mulai berdiri sekolah ini sampai 6 tahun adalah satu kelemahan yang ada di Desa Cimahi dan Desa Samudra Jaya kurangnya meningkatkan Dikdas 12 tahun, karena belum bisa merubah mindset masyarakat.

“Pola pendek mereka mereka, keluar dari SD juga sudah bisa mencari uang dengan bekerja sebagai nelayan ataupun jadi buruh tani,” ungkapnya.

Kepala Sekolah SMA IT Caringin Kabupaten Garut, Wisman, M.Pd., M.C.E (foto oleh Wida Heryani-grahabignews.com)

Wisman mengaku, awalnya mau mendirikan SMA IT Caringin ini, karena ada kekhawatiran beberapa tahun kebelakang yang kekurangan SDM lulusan SMA, sehingga ini merupakan suatu upaya guna mendobrak terselenggaranya wajar Dikdas sampai 12 tahun.

Disinggung terkait implementasi Kurikulum Merdeka dari Kemendikbud RI, pihaknya menandaskan bahwa meskipun Kurikulum Merdeka sangat susah, tapi akan berusaha semaksimal mungkin karena ini merupakan ketentuan dari program Kemendikbud.

Meskipun kami terkendala dengan berbagai hal diantaranya yang menjadi alasan dari factor SDM Guru, anak, orang tua serta masyarakat menengah ke bawah, tapi kami tetap akan berusaha semaksimal mungkin meskipun sangat susah dan kami tinggal di kampung tapi gaul di kota, sehingga ini akan jadi barometer bagi kami.

Langkah-langkahnya guna menerapkan Kurikulum Medeka yaitu, sosialisasi dengan Guru, dilakukan upaya dan sosialisasi dengan mengadakan IHT, workshop lainnya. Pihak kami semaksimal mungkin di sekolah untuk menerapkan anak dan guru dalam implementasi Kurikulum Merdeka, serta rapat dengan para orang tua siswa.

Peserta Didik SMA IT Caringin ketika pelaksanaan kegiatan Lomba Paskibra tingkat Desa (foto oleh Wida Heryani-grahabignews.com)

Wisman menegaskan, sampai sekarang belum ada bantuan dari Pemerintah berupa sarana prasarana sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar dan kami kekurangan baru ada 64 komputer untuk ANBK saja ada 4 tingkat SMP dan 6 tingkat SD selama 3 tahun berturut-turut ikut di SM IT Caringin ini, karena di sekolahnya belumlengkap  tersedia sarana prasarananya.

Wisman mengatakan, dari pihak yayasan Alhamdulillah ada perhatian dan bantuannya yaitu berupa perlengkapan sarana prasarana pembelajaran untuk tercapainya implementasi kurikulum merdeka ini.

“SMA IT Caringin ini baru 4 angkatan, daan targetnya adalah menyuskseskan wajar Dikdas 12 tahun dan kami sudah melakukan kerjasama dengan Changshin, Kahatex, dan Alfamart,” jelasnya.

Mengakhiri penjelasannya, Wisman mengungkapkan bahwa pada awal tahun pertama didirikannya SMA IT Caringin ini kami fokus berupaya untuk menggenjot siswa agar lulus sampai SMA dan program Wajar Dikdas 12 tahun bisa tercapai, ketika mereka melakukan PKL semua dipasilitasi oleh pihak sekolah dari mulai mendaftarkan, mengantar dan akomodasi lainnya.

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *