Harapan Untuk Kasi Dikmas Disdik Garut Yang Baru Dilantik Bupati

Share posting

Catatan Kaki

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Dhina Amalia Fitria, SE menerima SK dari Bupatti Garut, H. Rudy Gunawan di Lapangan Sekretariat Daerah (Setda), Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (5/12/2022) (foto oleh Diskominfo-grahabignews.com)

Garut  –  Selasa (6/12/2022) Selaku Pimpinan Redaksi GrahaBigNews beserta seluruh jajaran, mengucapkan selamat kepada 63 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Jabatan Pengawas dan 8 PNS dalam Jabatan Fungsional yang telah dilantik oleh Bupati Garut, H. Rudy Gunawan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, di Lapangan Sekretariat Daerah (Setda), Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (5/12/2022), dan salah satunya adalah Dhina Amalia Fitria, SE.

Dhina Amalia Fitria, SE mengemban amanah baru selaku Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat pada Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Dinas Pendidikan Kabupaten Garut menggantikan Kiki Aisyah, M.Kom yang pindah tugas ke Diskominfo dengan jabatan Kepala Seksi Pengolahan Kompilasi Data Statistik Sektoral pada Bidang Penyelenggaraan Statistik Sektoral Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

Dhina Amalia Fitria, SE melakukan penandatangan disaksikan oleh Bupatti Garut, H. Rudy Gunawan di Lapangan Sekretariat Daerah (Setda), Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (5/12/2022) (foto oleh Diskominfo-grahabignews.com)

Tentu saja dengan telah dilantiknya Kasi Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Garut ini seperti yang ditandaskan oleh Bupati, bahwa seluruh pegawai yang dilantik pada hari ini, melalui kemampuannya telah mampu meyakinkan Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana untuk dapat diangkat dalam jabatan yang baru.

Bupati juga menandaskan, kepada ASN yang baru dilantik dalam rotasi mutasi tersebut merupakan penilaian daripada tim kinerja terutama bagi saudara-saudara yang sudah lebih daripada 3 tahun ini akan segera dievaluasi sesuai ketentuan yang berlaku.

Ibu Kiki Aisyah, M.Kom Kasi Dikmas Disdik Kab. Garut yang kini pindah tugas di Diskominfo (foto file grahabignews.com)

Sebagai Insan Pers, tentu saja dengan pergantian jabatan dari Kasi lama ke Kasi baru pada Bidang PAUD&Dikmas di Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, berharap ada pembaharuan baru dengan melanjutkan kinerja yang telah dilakukan oleh Ibu Kiki Aisyah, M.Kom oleh Ibu Dhina Amalia Fitria, SE., untuk lebih ditingkatkan lagi.

Terlebih tata kelola di dalam manajemen kapasitas SDM maupun administrasi di bidang Dikmas salah satunya adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang popular dengan sebutan PKBM ini, akan lebih terarah, terukur, dan tertib lagi, sehingga pencapaian mutu pendidikan dengan Indeks Pembangunan Manusianya (IPM) ada progress yang lebih baik lagi.

Apalagi Bupati Garut ketika memberikan sambutan di Ballroom  Hotel Harmoni dalam acara Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen Sekolah Non Formal/Kesetaraan (PKBM) pada hari Senin tanggal 12 September 2022 yang dihadiri oleh Kadisdik, Ade Manadin, M.Pd., Kabid PAUD&Dikmas, Moch. Yusuf, M.Pd,  beserta Kasi Dikmas, Kiki Aisyah, M.Kom beserta para pengelola lembaga PKBM se-Kabupaten Garut. Bupati berkeinginan untuk meningkatkan kualitas PKBM yang ada di Kabupaten Garut berdasarkan laporan dari Dinas Pendidikan bahwa dari 238 PKBM yang ada,  baru ada 6 lembaga yang terakreditasi.

Perhatian Bupati pada kelangsungan PKBM ini dengan penandasan bahwa dirinya akan melakukan upaya bagaimana tempat belajar di tiap PKBM dilakukan suatu peningkatan kualitas, karena baru ada 6 lembaga yang terakreditasi dan sisanya belum.

Pada pertemuan dengan para pengelola PKBM tersebut menurut Bupati sangat penting dilakukan dengan alasan bahwa melalui PKBM ada keinginan dari pengeolalnya untuk membantu orang yang ingin sekolah, terlebih pendidikan sebagai salah satu unsur IPM.

2 hal yang diharapkan oleh Bupati waktu itu, , pihaknya ingin membuat suatu strategi bagaimana kualitas pendidikan di jalur non formal melalui PKBM ini, mendapatkan  perhatian untuk meningkatkan kualitas dan Pemerintah Daerah dengan pelatihan dan lainnya. Selanjutnya, mendorong untuk dilakukan akreditasi yang harus tahu syarat-syaratnya. Jika sudah mengetahuinya, otomatis akan tahu kelemahan dan kelebihannya, dan Dinas harus melakukan pembinaan kepada para pengelola PKBM dengan melakukan komunikasi dalam rangka untuk meningkatkan hal yang berhubungan dengan kualitas pendidikan di non formal tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut, Ade Manadin, M.Pd. (foto Doc. Diskominfo Kab. Garut-grahabignews.com)

Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut, Ade Manadin, M.Pd., mengatakan, bahwa PKBM merupakan motor penggerak pendidikan di bidang kesetaraan, dan tidak mudah mengelolanya. Karena yang dikelola itu bukan anak kecil tetapi oang dewasa otomatis gaya mengajarnya berbeda dari pedagogi harus mengejar ke andragogi, serta seperti apa mode pembelajarannya.

Kadisdik menjelaskan, bahwa di Kabupaten Garut ini, ada 238 PKBM dengan 197 diantaranya sudah sinkron dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dan dari 197 PKBM tersebut baru 6 PKBM yang sudah terakreditasi. Meski, akreditasi saat ini berbeda dengan akreditasi dulu yang mengacu pada 8 Standar Pendidikan, sedangkan sekarang lebih kepada performance sekolah, Guru, dan performance Kepala Sekolah, proses kualitasnya serta tatacara pengelolaanya.

Namun, dari 197 hanya 6 yang sudah akreditasi, tidak menutup kemungkinan nanti ke depan bahwa prasyarat Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP), adalah akreditasi PKBM. Jika di Kabupaten Garut ada sekitar 53.000 (lima puluh tiga ribu) lebih warga yang belajar di PKBM, dimana 14.000 (empat belas ribu) diantaranya sudah mendapatkan bantuan biaya pendidikan, baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Perinciannya, bahwa dari 53.334 warga yang telah mendapatkan bantuan adalah 14.227, sisanya 39.107 belum mendapatkan bantuan. 14 ribu warga belajar itu setara  dengan 23 miliar, Rp. 22.227.200.000,- berasal dari BOP Pusat, dan Rp. 1.050.000.000,- setara dengan 1.250 warga belajar di support dari APBD Kabupaten Garut. Jika bantuan untuk warga belajar tersebut dari tahun 2019 sampai sekarang terus meningkat, dari awalnya untuk 11 ribu warga belajar, meningkat menjadi 14 ribu warga belajar yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan.

Pihak Dinas Pendidikan memberikan support pada para pengelola lembaga PKBM, jangan berkecil hati dengan tudingan miring pada penyelenggara PKBM dengan harus tetap  hati-hati, jika kita tidak hati-hati dalam mengolah pendidikan maka hancurlah pendidikan ini.

Kabid PAUD&Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Moch. Yusuf, M.Pd (foto file grahabignews.com)

Menurut Kabid PAUD&Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Moch. Yusuf, M.Pd., kegiatan penguatan lembaga PKBM yang telah berjalan ini dikuatkan langsung oleh Bupati Garut, H. Rudy Gunawan supaya nantinya PKBM lebih tertatalagi dalam pengelolaanya  baik lembaga, tutor, dan lainnya. Sehingga kehadiran Bupati bisa membuat kebijakan ke depannya, hal-hal yang menjadi kendalanya serta kebutuhannya.

Sekum FK PKBM Kabupaten Garut, Dani Ramdani (foto file grahabignews.com)

Senada dengan Sekum FK PKBM Kabupaten Garut, Dani Ramdani menyambut baik dengan kegiatan pembinaan dengan Bupati, dan moment-nya sangat tepat di peningkatan IPM yang berkelanjutan guna meningkatkan rata-rata lama sekolah serta diharapkan semua pihak mendorong gerbang utama, yaitu PKBM karena di tingkat Jawa Barat rangkingnya masuk di bawah 22.

Upaya PKBM selanjutnya melakukan kerjasama dengan RT dan RW, dan Kepala Desa karena jika stakeholder tidak disatukan maka tidak akan tercapai target untuk meningktkan IPM itu sendiri.

Semoga saja dengan Kasi Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Garut yang baru dilantik oleh Bupati, apa yang menjadi harapan H. Rudy Gunawan, baik Kadisdik, Kabid, dan Sekum FK PKBM bisa terwujud sehingga pekerjaan yang masih tertunda dari berbagai kendala yang ada, bisa dilewati dengan baik, dilaksanakan secara lebih tertib lagi.

Wishnoe Ida Noor, Pimpinan Redaksi GrahaBigNews (foto file grahabignews.com)

Saya sangat percaya, bahwa para pengelola lembaga PKBM adalah insan-insan yang berkredible baik secara keilmuan, pengalaman, dan berkapabilitas dengan integritas tinggi. Bangunlah komunikasi yang baik, dan harmonis dengan semua pihak tanpa harus menutup mata atas suatu kendala yang ada dengan bersama-sama saling memperbaiki, mengevaluasi, dan bersolusi agar pendidikan kesetaraan ini yang menjadi asset unsur peningkatan  IPM benarr-benar terimplementasikan dengan lancar.

Progress PKBM, baik secara kelembagaan maupun minat waga masyarakat yang melanjutkan pendidikan kesetaraan ini diharapkan adanya sinergi yang harmonis baik pihak Dinas yang melakukan pembinaan melalui para penilik dan organisasi kepenilikan, para pengelola PKBM di tiap-tiap wilayah dengan melibatkan pemangku kebijakan di tingkat pemerintahan Kecamatan, Desa/Kelaurahan, RT, dan RW juga semua stakeholder.

Selamat menjalankan tugas pada Ibu Dhina Amalia Fitria, SE., semoga diberikan kelancaran dalam mengemban amanat, dan sehat selalu.

Demikian juga kepada Ibu Kiki Aisyah, M.Kom yang kini bertugas di Diskominfo dapat menjalankan tugasnya dengan nuansa baru menjadikan pencerahan, pengalaman, pengayaan keilmuan dengan senantiasa sehat selalu, dan bersinergi dengan kami para insan Pers.

Catatan :

-Penulis adalah Pimpinan Redaksi GrahaBigNews

-Sekjen DPC Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia (HIPSI)  Kabupaten Garut

-Kepala Biro SKU Nasional Progresif

-Dosen IMN (non aktif) Bidang Keredaksian&Produksi Radio Siaran

-Pimpinan Redaksi JuggalaNews (non aktif)

-Pimpinan Redaksi KompilasiNews (non aktif)

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *