Perajin Bambu Selaawi Garut Tingkatkan Keterampilan dalam Workshop Kemenkominfo

Share posting

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Pelaksanaan Workshop Upscaling Digitalisasi Produk Kriya Bambu Cycle 1, yang dilaksanakan di Selaawi Bamboo Creative Center, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Kamis (10/08/2023). (Foto : Febri Noptageri/Diskominfo Garut-grahabignews.com).

Grahabignews.com, Garut – Kreativitas perajin bambu di Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, diharapkan berkembang pesat dengan adanya acara Workshop Upscaling Digitalisasi Produk Kriya Bambu, yang berlangsung di Selaawi Bamboo Creative Center, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garu, Kamis (10/08/2023). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas perajin bambu di daerah tersebut.

Para perajin bambu telah lama dikenal atas keahlian dalam menciptakan berbagai produk seperti sangkar burung dan home decor yang unik. Acara workshop ini menjadi peluang untuk meng-upgrade skill para perajin dalam menghadapi era digitalisasi.

Ridwan Effendi, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut, yang turut hadir dalam acara merasa gembira bahwa pemerintah pusat dan daerah berkolaborasi dalam acara ini. Ia berharap perajin mampu meningkatkan produktivitas, kualitas, dan memperhatikan regenerasi perajin bambu.

Ia menilai jika acara ini merupakan bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah pusat khususnya Kemenkominfo RI yang bersinergi dan berkolaborasi dengan beberapa stakeholder yang lain termasuk juga dari Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.

 

“Kami pun di Pemerintah Daerah Kabupaten Garut tentu saja menyambut baik, dan berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang ada di Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut umumnya,” ujar Ridwan.

Ia berharap para perajin di Kecamatan Selaawi mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil produksinya, tanpa melupakan regenerasi perajin bambu, karena ia menilai jika pemanfaatan bambu ini bisa menjadi solusi baik itu untuk lingkungan, ekonomi, sosial budaya, dan masih banyak lagi yang lainnya.

“Harus ada scale up juga, sehingga kita akan terus membangun jejaring, kami dari Disperindag khususnya tentu membangun jejaring pasar, baik regional, nasional, bahkan internasional,” ucapnya.

Oryza Taswin dari Kemenkominfo RI menekankan peran acara ini dalam mempercepat transformasi digital, mengikuti arahan Perpres No. 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan. Acara ini juga merupakan kelanjutan dari pelatihan sebelumnya yang bertujuan untuk memperluas wawasan dalam pemasaran dan pembuatan konten digital.

“Dan khususnya di Garut ini adalah memang kita menekankan untuk digitalisasi bagi para pelaku UKM di sektor bambu, makanya kami mengadakan ini di Kecamatan Selaawi sebagai salah satu sentra pengrajin bambu,” tutur Oryza.

Workshop ini diikuti oleh 30 peserta, termasuk perajin dan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Harapannya, pengetahuan yang didapat akan membantu perajin bambu terus berkembang dan beradaptasi dengan era digital.

“Harapan kita (melalui workshop ini) tentu saja bisa meningkatkan produk bambu Selaawi, khususnya bisa meningkatkan kesejahteraan mereka,” harapnya.

Camat Selaawi, Fahmi Fauzi, mengingatkan peserta tentang tanggung jawab dalam menggunakan dana APBN. Ia juga mendorong sharing knowledge untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan di komunitas Kecamatan Selaawi. Diharapkan, melalui upaya ini, produk-produk bambu dari Selaawi akan semakin dikenal dan diakui secara internasional

“Jangan lupa sharing knowledge untuk yang lain, ilmu yang kita dapat sharing-kan lagi untuk tetangga kita (atau) saudara kita,” katanya.

Salah satu peserta, Zainal Arifin, dari Desa Mekarsari berharap workshop ini akan membuka peluang baru dalam menghasilkan produk yang lebih beragam dan berkualitas tinggi.

“Mudah-mudahan setelah mengikuti workshop hari ini, untuk kerajinan khususnya di bambu, mudah-mudahan lebih bermacam-macam produk yang dihasilkan, dengan sistem yang baru, dengan hasil yang lebih bagus dari sebelum-sebelumnya,” tandasnya.

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *