Menziarahi Makam Rasulullah dan Para Wali Allah

Share posting

ketahuilah bagi orang yang telah memiliki ilmu pengetahuan yang luas, maka tiada lagi kesulitan untuk menziarahi makam Rasulullah maupun para Wali Allah

Artikel Eksklusif

Oleh : H Derajat

Ketua Pasulukan Loka Gandasasmita

Ilustrasi-Laduni.id

Telah berkata Mursyid pendahulu kami Abah Guru Sekumpul dalam kanal youtube sbb:

Barang siapa membaca,

السلام عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

maka diberi pahala ziarah seperti ziarah Nabi saat masih hidup,” tegas Abah Guru.

Ketahuilah wahai sahabatku, bahwa Mursyid kita selalu menantikan ziarah kita kepada mereka dan sesungguhnya pandangan Mursyid kita kepada muridnya jauh lebih tajam dibanding ketika beliau masih hidup sebagaimana Abah Guru mengatakan :

Kata Abah Guru Zaini Sekumpul, siapa yang ziarah ke kubur wali, maka dia akan termasuk dalam rombongan wali itu ketika nanti diakhirat dan hajatnya cepat kabul berkat wali yang kita ziarahi. Dan kata beliau lagi, siapa yang ziarah ke kubur orang tuanya, maka dia menyenangkan hati orang tuanya di akhirat karena orang tuanya di sana mendapat kiriman yang banyak, karena do’a anaknya kepada orang tuanya dan do’a anak kepada orang tuanya itu cepat sampai dan banyak, berkat anak yang mendo’akan orang tuanya maka orang tuanya masuk surga.

Ziarah itu simbol Ahlussunnah wal Jama’ah. Ziarah bukan syirik. Ziarah memang disuruh karena ziarah tujuannya adalah mengambil berkat bukan menuhankan kubur.

Ziarah ke kubur orang tua, ziarah kekubur wali-wali, ziarah ke kubur orang sholeh-sholeh adalah bagus dan itu memang disuruh.

Kita ziarah ke kubur wali bukan berarti kita meminta pada orang yang di dalam kubur, akan tetapi kita meminta untuk disampaikan pada orang yang di dalam kubur agar orang itu menyampaikan kembali kepada Allah karena orang yang di dalam kubur adalah waliyullah.

Dalam bahasa tarekat itulah yang dinamakan tawasul karena wali itu orang yang sangat dekat dengan Allah (‘arif billah).

Berkat dari tawasul kepada Wali Allah ini insya Allah segala hajat akan terkabulkan bukan karena kita menuhankan Wali itu namun sebagaimana dikatakan Abah bahwa pandangan Wali yang telah wafat jauh lebih tajam dibanding ketika beliau masih hidup sehingga bisa turut serta mendoakan hajat siapapun yang menziarahinya.

Kita ziarah ke kubur orang tua kita, kita kirimi hadiah buat orang tua  kita di sana dan itu pasti sampai kirimannya. karena kita sebagai anak wajib mendo’akan orang tua kita.

Kita ziarah ke kubur wali atau ulama, dengan berharap berkat dari beliau, ngalap barokah beliau. Semoga kita termasuk dalam wilayah kewalian berkat ziarah ke makam para wali-wali Allah.

(Catatan pengajian beliau di musholla Ar-Raudhah sekumpul hari ahad sore tahun 1999.)

Mudah-mudahan kita termasuk orang yang suka ziarah. Mudah-mudahan berkat kita ziarah ke kubur wali, kabul segala hajat. Selamat dunia akhirat, husnul khatimah ‘indal maut, masuk surga bighoiri hisaab, terkumpul didalam surga bersama Rasulullah SAW, dan juga bersama Datu Arsyad Kalampayan dan pula terkumpul bersama Guru Sekumpul.

ﺍﻣﻴﻦ ﺍﻣﻴﻦ ﺍﻣﻴﻦ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ

ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﷺ

H.Muhammad Zaini bin Abdul Ghani

(Abah Guru Sekumpul)

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *