Karena Hutang Banyak Wanita Dewasa Di Purwakarta Resah Bahkan Sakit Tidak Berdaya

Share posting

Oleh: Nurlaela

(Foto: Nurlaela – grahabignews)

Grahabignews, Purwakarta – Seorang ibu di Purwakarta sebut saja Ambu (60) bukan nama sebenarnya, menangis tersedu meminta media untuk tidak menampilkan muka dirinya dan kenalannya yang sedang sakit, diduga selain lambungnya sedang tidak baik-baik saja juga karena banyak pikiran bagaimana cara mendapatkan uang untuk kehidupan sehari-hari dan bayar hutang dengan bunga tinggi. Hal itu disampaikannya di depan pintu sebuah ruangan salah satu klinik tempat kenalannya dirawat, Selasa (21/11/2023).

Karena hutang itu, seringkali terdengar wanita dewasa di Purwakarta resah, gelisah, pusing, bingung, mondar mandir terkadang pergi jauh kemana saja semampu mereka bias. Untuk menghindari orang yang meminjamkan uang dengan bunga tinggi, yang terkadang mereka berlebihan tanpa berpikir solusi yang meringankan bagi peminjam agar tidak sedemikian sulit bahkan dapat menimbulkan setres kepanjangan dan berbuat tidak semestinya, ada juga yang sakit tidak berdaya, terkapar di ranjang ruangan perawatan rumah sakit atau klinik, seperti yang di alami inisial AMH (53) kenalan dari Ambu tadi, di sebuah klinik Purwakarta, Selasa (21/11/2023).

Kejadian serupa seperti ini bukan pertama kalinya dialami wanita single parent tersebut, atau wanita dewasa lainnya, gali lubang tutup lubang atau pinjam sini untuk bayar sana, nasi sudah jadi bubur, perlu bantuan siapapun yang mau peduli sesuai hati nurani yang paling dalam, termasuk dari para pemangku kebijakan yang sudah seharusnya melakukan sosialisasi dan pembinaan berkelanjutan, bagi para warga yang sudah terlanjur mengalaminya, tidak perlu pakai kupon atau pihak-pihak pilihan saja, apalagi dilakukan di ruangan tertutup yang terkadang berulangkali kedapatan media terjadi, sangat miris sosialisasi untuk publik sedemikian rupa pelayanannya.

Berbagai alasan disampaikan sebagai pembelaan diri pihak-pihak terkait yang belum tentu bisa diterima dengan akal sehat, secerdik apapun yang berbuat pilih kasih atau tidak menghargai dengan rata terhadap warga, sejalan dengan waktu jika tidak berubah akan berdampak kebiasaan negatif untuk dirinya dan sekitar, demi untung yang bisa jadi tidak seberapa tapi membuat publik menilai kurang amanah atau bahkan tidak amanah.

Mohon kesadaran pentingnya saling menghargai dan tidak meremehkan warga kurang mampu atau yang sedang punya masalah seperti itu, kewajiban kita saling tolong menolong bukan memberikan peluang cemburu sosial yang membuat tidak elok dipandang dan didengar.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *