Hari Pertama Tes Sumatif, Korwil Bidang Pendidikan Kec. Cilawu Kunjungi PKBM Al Mansyur

Share posting

Oleh: Wida Heryani & Rudi Herdiana

Korwil Bidang Pendidikan Kec. Cilawu Wawan Halim SH,.M.M,. M.Pd bersama Bandi SE,.M.M,. M.Pd Selaku Penilik Pendidikan Kec. Cilawu. (Foto: Wida Heryani – grahabignews,com)

Grahabignews, Garut – Mulai hari ini, tepatnya pada Senin sampai Rabu tanggal 25-27 Maret 2024, Pendidikan Non Formal PKBM tengah melaksanakan ujian tes Sumatif dari mulai paket C, B, dan A.

Di hari pertama tersebut, Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Cilawu, Wawan Halim SH,.M.M,. M.Pd bersama Penilik, Bandi SE,.M.M,. M.Pd melakukan monitoring pelaksanaan Tes Sumatif di PKBM Al Mansyur yang di pimpin oleh Wildan Hendrawan S.Pd.

Saat diwawancarai GrahaBigNews, Wawan Halim menjelaskan, bahwa untuk wilayah Cilawu jumlah PKBM berdasarkan hasil data yang masih aktif sebanyak 19 PKBM.

Pelaksanaan Tes Sumatif di PKBM Al Mansyur. (Foto: Wida Heryani – grahabignews,com)

“Alhamdulillah, sekarang mudah-mudahan semuanya dapat mengikuti tes, dimana tes sumatif ini merupakan  program baru,” imbuhnya.

Lanjut Korwil, dengan adanya pelaksanaan tes sumatif tersebut, membuktikan bahwa kegiatan PKBM itu tidak asal-asalan, tapi  menyerupai kepada sekolah formal. “Mudah-mudahan program ini bisa meningkatkan kualitas PKBM itu sendiri,” tuturnya.

Upaya pihak Korwil dalam mengembangkan kualitas PKBM di Kecamatan Cilawu, dirinya menuturkan, tentunya dimulai dari tenaga pendidik harus berkualitas, minimal basic pendidikan Sarjana (S1).

(Foto: Wida Heryani – grahabignews,com)

“Khusus bagi Guru-Guru harus sesuai dengan kesetaraannya, semisal untuk Pendidikan Paket C, gurunya adalah pengajar di sekolah SMA/Sederajat, karena PKBM harus mengacu kepada pendidikan Formal,” tutupnya.

Sementara Bandi selaku Penilik menuturkan, bahwa kegiatan monitoring untuk pelaksanaan PKBM, Alhamdulillah peserta hampir 90% pada hadir baik yang dari luar maupun yang ada di daerah Kecamatan Cilawu.

Diakui dia, dalam pelaksanaan tes sumatif ini terkendala dikarenakan minat peserta PKBM relatif kurang, juga beberapa peserta ada yang sudah bekerja, sehingga selama pelaksanaan tes hari ini, mereka terpaksa harus meninggalkan pekerjaan.

(Foto: Wida Heryani – grahabignews,com)

Perlu diketahui, jelas Bandi, hampir 75% peserta PKBM adalah orang putus sekolah, sehingga perlu perjuangan keras dalam memotivasi agar mereka berminat dalam belajar, baik secara daring maupun luring.

Untuk PKBM Al Mansyur sendiri, masih kekurangan fasilitas belajar, diantaranya mabeleer dan kantor. “Diharapkan Pemerintah maupun para dermawan memberikan bantuan untuk melengkapi fasilitas kegiatan belajar mengajar di PKBM, agar memicu minat orang putus sekolah untuk sekolah kembali,” pungkasnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *