Demi Keselamatan Anak-Anak, Kadisdik Tegaskan Sekolah Tidak Boleh Lakukan Aktifitas Tatap Muka Meski Di Daerah Tertinggal

Share posting

 

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Demi Keselamatan Anak-Anak, Kadisdik Tegaskan Sekolah Tidak Boleh Lakukan Aktifitas Tatap Muka Meski Di Daerah Tertinggal (foto oleh ; Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com)

Garut – Selepas kegiatan MPLS Webinar yang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dan di pimpin langsung oleh Bupati, Rudy Gunawan, kegiatan belajar tetap masih di lakukan di rumah.

Namun, berdasarkan keluhan yang masuk ke Redaksi GrahaBigNews, bagi sekolah yang tinggal di pelosok terutama Garut Bagian Selatan, selain radiusnya yang jauh, susah sinyal, dan rata-rata 90%  para orang tua tidak memiliki HP Android, sehingga mempertanayakan bagaimana solusinya, dan apakah boleh sekolah melakukan tatap muka langsung dar kondisi masayarakat tersebut?

Kepada GrahaBigNews, Kadisdik Kabupaten Garut, Totong, S.Pd., M.Pd., menegaskan di ruang kerjanya kawasan Pembangunan, Jum’at (17/07), bahwa sekolah tidak boleh melakukan aktifitas tatap muka, karena belum saatnya. seperti yang telah ditegaskan oleh Bupati Garut,  lanjut Totong , bahwa  jika hal itu dilakukan maka termasuk pelanggaran dan akan dikenakan sanksi.

“Demi keselamatan anak-anak kita, maka kta harus mengikuti aturan tersebut, sekolah tatap muka langsung belum saatnya, mengingat bahwa Kabupaten Garut masuk level terakhir sebagai zona kuning”, tandas Kadisdik.

Makanya kata Kadsdik,  Gubernur dan Bupati dalam hal ini  tetap belum bisa memberlakukan sekolah tatap muka langsung. Diperkuat dengan dikeluarkan SKB dari Kemendikbud,Kemenag, Kemenkes dan Kemendagri bahwa hanya 6 % di Indonesia yang baru masuk zona huijau, sedangkan 94 % lagi masih zona merah, kuning, orange.

Bagi masyarakat yang orang tuanya tidak mempunyai HP hampir 90% yang ada di pelosok terpencil, solusinya adalah masih tetap melakukan Kegiatan pembelajaran dengan Daring dan Luring, dan kami sedang menggagas adanya TV local di Selatan biar bisa langsung nonton tidak mengeluarkan uang untuk membeli kuota ataupun membeli HP.

Upaya yang dilakukan oleh kami selain pembelajaran dengan Daring dan Luring, guru dalam melakukan pembelajarannya yaitu selain melalui video, ada guru kunjung, guru door to door, dan guru dari rumah ke rumah atau home visit, tapi tetap memperhatikan physical distancing, tidak berkerumun dengan tetap memperhatikan SOP-nya, jelasnya.

Kadisdik kembali menyamaikan  amanat Bupati Garut, bahwa  pendidikan jalan terus jangan sampai mengurangi kualitas, dan strategi sekolah dalam memanfaatkan IT untuk pembelajaran, tidak memberatkan orang tua , dan SOP  kesehatan tetap dijaga.

“Kita masih belajar mandiri di rumah, karena ini menyangkut keselamatan anak-anak kita. Jika didapatkan pelanggaran dengan melakukan sekolah bertatap muka, akan dikenakan sanksi baik secara adimistrasi dan lainnya”, pungkas Kadisdik.

 

 

 

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *