Menghancurkan Untuk Menumbuhkan

Share posting

“Gusti iku dumunung ing atining manungsa, mula iku diarani Gusti bagusing ati”.

Ilustrasi-tangandiatas.com

Artikel Eksklusif

Oleh : H Derajat

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Allahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa Muhammad wa ‘ala aali Sayyidina Muhammad.

(Tuhan bersemayam di setiap hati manusia yang bersih dan suci, karenanya Tuhan (Gusti) disebut pula sebagai Bagusing Ati (Hati yang Mulia)).

Sahabatku yang budiman, karena engkaulah aku merasa hidup dimuliakan Allah, karena engkaulah aku merasa dicukupiNya mengapa ? Sebab Guruku pernah berkata bahwa keberkahan itu berada pada hubungan baik sesama manusia.

Suatu hari, seorang lelaki tengah memecah tanah dengan cangkul. Seorang lelaki lain yang bodoh datang kepadanya dan berteriak,  “Hei, mengapa kau merusak tanah itu?”

“Tolol!” jawab si pencangkul,

“Pergilah kau dan jangan ganggu aku! Mengertilah perbedaan antara penghancuran dan pertumbuhan. Bagaimana mungkin tanah ini berubah menjadi kebun mawar atau ladang gandum, bila sebelumnya tak kau pecah-pecah dan kau rusak? Bagaimana mungkin tanah ini menjadi petamanan yang penuh dengan dedaunan dan buah-buahan, bila sebelumnya tak kau hancurkan dan kau remukkan?” Sergah si pencangkul.

“Sebelum kau pecahkan bisulmu dengan pisau, bagaimana mungkin penyakitmu itu dapat sembuh? Sebelum tabib memulihkan kesehatanmu dengan obatnya yang pahit, bagaimana mungkin penyakitmu dapat hilang?”

“Ketika seorang penjahit menggunting sepotong kain, sedikit demi sedikit, apakah ada orang yang mendatanginya dan berteriak: Mengapa kau rusak satin indah ini? Apa gunanya serpihan-serpihan kain satin? Ketika para tukang datang untuk memperbaiki bangunan tua, bukankah mereka memulai pekerjaan mereka dengan menghancurkan bangunan itu terlebih dahulu?”

“Lihatlah para tukang kayu, pandai besi, atau tukang daging. Kau akan temukan bahwa penghancuran adalah awal dari pembaharuan. Penderitaan adalah awal dari pencerahan. Bila kau tak membiarkan biji-biji gandum itu untuk digiling, dari mana dapat kau peroleh roti untuk makananmu?”.

Menghancurkan untuk Menumbuhkan

Ketika hatimu remuk janganlah bersedih, pasti Tuhan sedang membangun pembaharuan kehidupanmu wahai sahabatku. Renungkanlah…!!!

Bingung Ingin Kuliah yang Berkualitas? Klik aja Link di bawah ini !!!

http://pmb.fteknikuniga.ac.id

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *