Sekolah Sungai Cimanuk Turut Memperingati Hari Malaria, Kadinkes Garut Berikan Apresiasi
Liputan Eksklusif
Oleh : Wishnoe Ida Noor
Garut – Pada tanggal 25 April 2021, merupakan peringatan hari Malaria sedunia. Pada masa pandemic Covid-9 ini, penerapan kedisiplinan protocol kesehatan melalui 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun di air yang mengalir, dan menjaga jarak.
Sejatinya, bahwa dengan lingkungan yang bersih, otomatis derajat kesehatan masyarakatpun akan meningkat, dan hal itu perlu kerjasama semua pihak harus besinergi.
Salah satunya adalah kiprah dari Sekolah Sunai Cimanuk yang terus eksis membersihkan sungai Cimanuk dari tumpukan sampah dan kotoran lainnya, mendapatkan acungan jempol dari semua pihak.
Untuk itu, berkaitan dengan memperingati Hari Malaria Sedunia, Kepala Dinas Kesehata Kabupaten Garut, dr. Maskud memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya serta berharap agar progresnya lebih ditingkatkan lagi guna mewujudkan lingkunan yang bersih, dan sehat.
Menurutnya, bahwa gerakan dari para relawan yang tergabung dalam Sekolah Sungai Cimanuk yang dinahkodai oleh Kang Moelyono Khadafhi, ini suatu kegiatan yang sangat bagus sekali, sangat inspiratif, kita kembangkan dan intinya bagaimaa caranya agar sungai2 yang ada di Kabupaten Garut bersih.
“Lumayan progressnya dan harus lebih ditingkatkan lagi, agar sampah dan kotoran yang mengalir di sungai Cimanuk bisa bersih,” ujar Maskud.
Dari kami Dinas Kesehatan Kabupaten Garut kata dr. Maskud bahwa program kami bahwa saat diini di Garut adalah hal yang penting masalah preventif, dan hal yang strategis adalah dalam implementasi STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), yaitu ada 5 pilar, intinya adalah apa yang kita makan harus kita jaga kebersihannya, sarana Buang Air Besarnya memadai, sampah cair dan padat di buang pada tempatnya, sehingga lingkungan yang bersih, maka kesehatan akan lebih meningkat, tandasnya.
“Khususnya yang berkaitan dengan Sekolah Sungai Cimanuk ini sesuai dengan intruksi Bupati Garut dalam amanatnya serta menghimbau pada masyarakat bahwa tahun depan Garut harus bebas OD, artinya kita tidak boleh Buang Air Besar sembarangan, termasuk membuangnya ke sungai,” tegas Maskud.
Untuk mewujudkan Garut bebas ODF ini lanjutnya, hal ini dilakukan dengan pemicuan, meningkatkan kesadaran, melakukan koordinasi dengan Camat, dan Kades, Kepala Puskesmas dan sudah disiapkan anggarannya agar masalah yang krusial pembuatan jamban, spiteng, dan kondisi airnya sudah benar-benar memadai.
Menurut Maskud, bahwa pada saat ini baru 400 Desa yang sudah bebas ODF, dan ini masih sangat jauh sekali untuk itu tandas Maskud kita harus kerja keras dan kita pacu terus agar Garut benar-benar bebas ODF, dan sungai kita bersih, sehingga bisa meningkatkan wisata serta meningkatkan kondisi perekonomian.
“Pada masa pandemic Covid-19 ini, kita tetap harus waspada, menerapkan 3M, dan kami akan fokus melaksanakan 3T yaitu Tracking, testing, dan treatment. Tanpa bantuan masyarakat kita tetap menerapkan 3M dan kita bersama-sama meningkatkan Imun, dan Iman serta kita tetap diberikan kesehatan oleh Alloh SWT,” pungkasnya.
Sementara Kang Moelyono Khadafhi mngucapkan terimakasih atas apresiasi yang telah diberikan oleh Kadisnkes Kabupaten Garut, hal itu bagibya bersama relawan lain akan menjadi pemicu motivasi guna meingkatkan kinerja dan kiprah di Sekolah Sungai Cimanuk, sehingga peranannya dalam roda pembangunan di Kabupaten Garut ini mampu memberikan kontribusi yang positif, dan signifikan.
“Atas nama relawan Sekolah Sungai Cimanuk, saya ucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah sama-sama bersinergi, bergotong royong di dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, termasuk pada Bapak Kadisnkes Garut, dr Maskud yang turut memberikan apresiasi dan mengunjungi Sekolah Sungai Cimanuk bertepatan dalam rangka memperingati Hari Malaria ,” pungkasnya pada GrahaBigNews, Jum’at (30/04/2021).
