Kuatkan Pemahaman di tingkat Internal Guru, Baru Jalankan Kurikulum Sekolah Penggerak

Share posting

Oleh : Hidir Hidayat

Kepala Sekolah Atikah Musaddad Al-Wasilah Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, Suwarso, S.Ag.,M.Pd. (Foto: Hidir HIdayat – grahabignews.com)

Garut – “Sekolah penggerak baru selesai In House Training(IHT) sekitar dua minggu kebelakang. Kalau diibaratkan bagaikan bayi yang baru dilahirkan belum bisa berlari, masih dalam proses merangkak, kita belum bisa begitu cepat berlari, masih  beradaptasi dengan kurikulum yang ada”.

Begitulah yang dikatakan oleh Kepala Sekolah Atikah Musaddad Al-Wasilah Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, Suwarso, S.Ag.,M.Pd ketika ditemui Grahabignews, Selasa (03/08) di kantornya, Jl. Cildeug no. 102, Regol Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut.

“Walaupun secara konten materi kurikulum itu hampir sama dengan kurikulum K-13, tapi didalam struktur nya agak berbeda. Maka kita perlu menyesuaikan dengan denga cara mengadakan workshop untuk guru-guru kelas 1 dan 4 dengan tujuan untuk memperdalam materi yang akan disampaikan ke peserta didik,”ucapnya.

(Foto: Hidir HIdayat – grahabignews.com)

Sementara selama ini, buku panduan dari Kementrian  belum semua mata pelajaran tersedia, jadi kita perlu meramu dan meramu lagi. Sedangkan untuk penawaran program kepada masyarakat, kita baru sosialisasikan kepada guru kelas 1 dan 4 bahwa kita perlu kerjasama dengan orangtua secara intens.

“Dengan sistim pelajaran masa pandemi seperti ini, kita perlu kerjasama secara intens dengan orangtua, sebab anak-anak ada dirumah, kita hanya mengarahkan melalui video dan modul-modul, juga agak susah dalam pergerakannya karena terhalangi oleh pendemi ini,” ucapnya.

(Foto: Hidir HIdayat – grahabignews.com)

Lanjut dia, Terkait targetan kedepan sekolah SD Atikah Musaddad, yaitu di triwulan pertama melakukan dulu sosialisasi kepada guru-guru maupun orangtua siswa dalam bentuk modul. Kemudian, triwulan ke-2 bisa menerapkan sekolah dengan panduan modul kurikulum sekolah penggerak itu seperti apa?

“Kita bergerak kedalam internal dulu dengan target satu tahun kedepan dibagi 4 termin, yakni 3 bulan pertama kita masih sosialisasi tentang kurikulum sekolah penggerak kepada guru-guru kepada masyarakat orang tua siswa,” katanya.

(Foto: Hidir HIdayat – grahabignews.com)

Selanjutnya, pembuatan modul di triwulan kedua dan mudah-mudahan sebelum triwulan ke dua modul sudah selesai sehingga bisa menerapkan secara betul kurikulum sekolah penggerak. Lalu di semester 2 atau triwulan 3 mengevaluasi sejauh mana pemahaman dan keberhasilan para guru terkait penerapan kurikulum sekolah penggerak.

“Dengan Kolaborasi diharapkan memberikan mutu yang baik pada pembelajaran di sekolah penggerak dengan profil pelajar pancasilanya, khususnya di SD Atikah Musaddad Al-Wasilah,” ujarnya.

(Foto: Hidir HIdayat – grahabignews.com)

Adapun jumlah siswanya sendiri di SD Atikah Musaddad Al-Wasilah adalah 75 siswa untuk tiga rombel pada tahun ajaran baru 2021-2022 dengan jumlah total sebanyak 599 siswa dan jumlah guru dan penjaga sekolah adalah 56 orang dan ditambah penjaga dan yang lainnya adalah total 64 orang pegawai.

Harapan kedepan bisa meningkatkan kualitas pendidik dan kualitas guru sedangkan untuk kuantitas banyak siswa dan tidaknya, tidak menjadi permasalahan. “Untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik,saya sebagai kepala sekolah membuat pembagian sekolah dan dibawahnya ada koordinator level,mapel untuk meringankan pengontrolan,” pungkasnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *