Eksistensi SKS Menuangkan Imajinasi Berpuisi Corona

Share posting

Lilis Yuliati, S.Pd., M.Pd & Susy Wiranatakusumah

ilustrasi pekanbaru.tribunnews.com

Garut – Dari KUMPULAN PENULIS SASTRA NUSANTARA yang tergabung dalam  Sastra Kidung Semilir (SKS), melalui GrahaBigNews kami transformasikan  puisi –puisi karya anak bangsa dengan tema Corona, Senin (06/4).

Dengan Koordinator sekaligus Admin SKS dari Cianjur, Susy Wiranatakusumah, mengatakan pada GrahaBigNews, bahwa di SKS ini tidak hanya para Guru yang suka tulis menulis ataupun berkarya sastra lewat puisi, tapi para pecinta Sastra di Nusantara  bisa diakomodir, dan tema yang disuguhkan yaitu terkait Corona, sehingga kami buat tagline  #SKS_Corona.

Dirinya berharap, bahwa melalui karya sastra berpuisi ini, selain bisa mengaktualisasikan imajinasi tentang berbagai pemikiran dari berbagai tema dan judul yang di buat oleh komunitas SKS, diharapkan menjadi inspirasi bagi semua pihak terutama para pendidik yang suka membuat puisi.

Untuk kali ini, lanjut Susy pihaknya mengirimkan 5 buah puisi yang di tulis oleh John Dewa Bayu Sanudra, Achnaz J.Emte, Ruslin Seng, Yoseph Lawe Tobin. Semua puisi-puisi tersebut berisikan tema tentang Corona, pungkasnya.

 

 #SKS_Corona

DIAM BERSUARA DINGIN

Karya : John Dewa Bayu Samudra

Bukan sebilah pedang pun peluru

Pun bukan takdir-Nya meminta pulang

Gemerlap buana muslihat memadu

Racun dunia keranda raga menggarang

 

Datangmu laksana malaikat pencabut nyawa

Memburu mencabut tanpa mengenal siapa

Gelora ketakutan sekujur tubuh manusia

Diam bersenandung kata ajian pada-Nya

 

Tanpa sanak saudara satu-persatu pergi

Gegas medis sigap mengusung mati

Jerit ketakutan tak lagi bersuara

Melangit sukma menggapai surga

 

Gelisah dunia bersorak dingin

Antara langit dan bumi bernyanyi

Tiada hentinya sujud memohon

Seperti kemarin adanya damai

 

Salah siapa siapa salah seribu tanya

Tak ada satu pun hasrat menjawab luka

Bertahan raga sembari pasrah berdoa

Ya Tuhan Allahku, diam dingin bersuara

 

Larantuka, 02032020

 

#SKS_Corona

CORONA DAN MAKNA

Karya  :  Achnaz J.Emte

 

Corona adalah tentara-Nya yang menggiring cinta pulang ke rumah

Agar semua jiwa merajut sakinah dalam keluarga yang berkah

Menuntun hamba keluar dari rumah ibadah

Agar menetapi ketaatan dalam realita hidup yang berjejal masalah

 

Corona adalah kita di kenyataan

kadang menjadi virus bagi kehidupan

Benalu yang menggerogoti inang dalam ketamakan

Noda hitam di putihnya kemuliaan

 

Corona adalah kegaduhan yang merindukan kita pada sepi dari suara-suara sumbang

Kesunyian yang merehatkan sejenak mimpi yang tak henti melanglang

 

Corona adalah luka yang menghadirkan cinta

Celah cahaya di ruang gelap keegoisan agar peduli kepada sesama

 

Corona adalah utusan paling mahir membacakan ayat kematian

Untuk menghidupkan kesejatian iman

 

Bekasi, 05/04/20

 

#SKS_Corona

RAPUH

Karya : Susy Wiranatakusumah

 

Aku tengah mengais mimpi dipenghujung bumi,

Bahkan řindu telah kupulangkan sebelum pertemuan di gelar,

Tanda sekarat mulai suluh disetiap warta

Dan aku, hanya sanggup melinting sesak dikerumunan air mata

 

Rapuh,

Tubuh ini mulai gigil

Saat bayangan emak dan bapak di kampung mulai geliatkan tak sedap

Apa kabar surgaku di sana?

Sementara berjuta tanya kian mengobrak abrik jantungku penuh gelisah

 

Aku tak saņggup merebak rindu seluas dunia

Virus itu mematikan jumawaku

Virus itu melumpuhkan nalarku

Hingga rapuh, kian cederai langkahku

 

Entah pada waktu mana lagi harus kusetubuhi raga ini?

Agar kesakitan segera terkubur di dasar bumi

Atau kita akan mati terpapar seperti para pejuang medis

Diam, mengunci diri, dan nikmati kerapuhan takdir ini

 

Palur, 4 April 2020

 

#SKS_Corona

HITUNGAN WAKTU

Karya : Ruslin Seng

 

Secepat kilat namun menyatu pelan

Tak terlihat mata namun mematikan tubuh

Sungguh tak terbayang

Dalam sekejap jutaan jiwa mati bergelimpangan tak bersyarat

 

Teriakan kegelisahan bermunculan

Berbagai suku menangis meratapi sakit  berujung maut

Menghentikan langkah

Mematikan raga

 

Tetes air mata terus mengalir

Meluapkan segala ketakutan  serta kegelisahaan

Menuju kematian yang seakan menari riang dihadapanku

 

Tuhanku, penguasa alam semesta

Hilangkanlah penyakit maut yang telah merenggut nyawa ribuan saudaraku

Di depan kakimu kubersimpuh

Matikanlah corona ini dengan telapak kakiMu

 

Lembata, 04 April 2020

 

#SKS_Corona

Corona Virus Disease – 2019

Karya: Yoseph Lawe Tobin

 

Dari Wuhan mejelajah seluruh bangsa,

Memapar tanpa mengenal jabatan,

Menembus negeri katulistiwa,

Tiba saja menggerogoti tubuh,

Menusuk hingga mengaburkan paru,

Merajah seluruh diri,

Seperti gerakan iklim yang tak dapat lagi di perediksi,

 

Mengenakan pakian lengkap,

Tangan berlapis handscon,

Berkaca mata,

Mulut disumbat masker N95,

Kepala belapis topi,

Booth kami gunakan,

Sesak dan panas dalam ruangan isolasi,

Berperang melawan musuh yang tak kasat oleh mata,

 

Tuhan kobarkan semangat tinggal bersama kami,

Merawat dan menjaga mereka,

Bersama obat selalu di berikan tepat waktu,

Segala usaha kami kerahkan untuk kesehatan,

 

Jujurlah bila kami bertanya keluhan,

Riwayat sakit,

Setiap tempat yang kalian kunjungi,

Saat kalian berbohong kami dan keluarga akan terancam,

Jangan jujur saat kalian terdiagnosis positif,

Itu membahayakan kami,

Karena saat kita berinteraksi,

Kami sudah dalam pengawasan,

 

Tuhan izinkan mereka kembali pulih,

Berikan semangat dan harap hidup untuk mereka,

Kembali bertemu sanak keluarga,

Bersuka ria bersama sahabat kenalan,

 

Kepada dunia sayangilah kami,

Keluarga kami tingalkan,

Waktu dan tenaga kami hanya untuk merawat mereka,

Usah kalian hanya bisa memangkas persebaran covid ini,

Untuk sementara waktu berdiamlah di rumah,

Biarkan kami yang bekerja.

 

Jakarta Barat, 30 Maret 2020


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *