Petani di Caringin Walaupun Pandemi Virus Corona Tetap Lakukan Panen

Share posting

Oleh : Yani Supriatna, SP., MP.

Garut – Di tengah repotnya seluruh warga masyarakat Kabupaten Garut bergelut dengan yasa cemas, akibat mewabahnya virus Covid-19, tak ayal banyak aktifitas keseharian yang tertunda dan ditunda, sehingga stay at home memang pilihan untuk menyelamatkan diri guna pencegahan preventif virus itu sendiri.

Tetapi lain halnya dengan para petani yang ada di wilayah Garut Selatan atau lebih popular dikenal dengan Garsel ini, tepatnya di Kecmatan  Caringin, mereka tetap melakukan aktifitas kesehariannya, bahkan panen.

Bagi mereka pada GrahaBigNews menuturkan, bahwa aktifitas tersebut tidak bisa di tunda, karena menyangkut dengan masalah ekonomi dan perut keluarga mereka. Aktifitas tetap berjalan sebagaimana biasanya, tapi kami juga mematuhi aturan dari pemerintah untuk selalu menjaga kebersihan diri, cuci tangan sehabis beraktifitas, dan jaga jarak.

Para petani di Kecamatan Caringin masih tetap melakukan aktifitasnya, bertani melakukan panen tanamannya walaupun ditengah pandemi virus corona (Covid-19), Senin (6/04).

Kami sebagai petani tidak ingin tanaman dibiarkan begitu saja, tiga bulan merawatnya penuh dengan harapan agar bisa kepetik hasilnya, kini harus dibiarkan karena ada virus corona, sehingga kami harus di rumah saja, now way dah !”, kata Sarman salah seorang petani asal Desa Cimahi Kecamatan Caringin.

Sarman menjelaskan, bahwa selaku petani kami tidak bisa diam di rumah sesuai intruksi pemerintah, sebab kalau kami diam di rumah, maka tanaman padi ini tidak akan bisa dimakan, karena tidak bisa dipanen, maka kalau kami tidak bisa panen, pasti persediaan bahan pangan/khusunya beras tidak akan terpenuhi.

Hal senada diungkapkan sama Adong salah satu petani cabai rawit warga Desa Purbayani Kecamatan Caringin, kami tetap beraktifitas walaupun wabah corona sangat menghebohkan dan sekaligus menakutkan itu, tapi tetap walaupun beraktifitas bersama, tapi kami juga jaga jarak koq, cuci tanga  setelah bekerja, dan tidak bergerombol pungkasnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *