“ Apalah Arti Sebuah Nama”Kata Emang Peuyeum
Oleh : Abah Litbang
Garut – “Apalah artimya sebuah nama, sebutkan saja Mang Peuyeum, sebab saya jualan sehari-hari adalah jualan pueyeum, dan saya bisa menghidupi anak istri juga cucu dari jualan peuyeum ini”.
Demikian jawaban diplomasi dari seoran penjual peuyeum dari singkong (tape singkong), Senin (20/4) ketika GrahaBigNews ikut nongkrong sekejap sambil membeli tape. Di kawasan Perum PePABRI Pasirlingga Kecamatan Tarogong Kaler.
Emang Peuyeum penjaul Tape Singkong menjelaskan, ketika di tanya berapa harga tape / kg yang di jawabnya dengan tenang dan lirih, bahwa harga tape tersebut yaitu Rp.12.000 (dua belas ribu rupiah/kilo).
Banyak pelajaran yang di dapat oleh GrahaBigNews ketika ngobrol dengan si Mang Tukang Peiyeum yang keukeuh tidak mau menyebutkan namanya, bahwa harga dua belas ribu mah tidak mahal, dari pada membuat sendiri.
“ Harga segitu mah teu sabaraha, pak. Dari pada ngadamel nyalira, tetebiheun di tambihan ulah nawis, komo ayeuna zaman korona, sagala werit. Kudu di beberegih siga ninja, teu kaosp batuk saeutik nu meli ngajarauhan”, ujarnya sambil senyum kecil.
Seputar ngobrol berapa penghasilan yang di dapat sehari-hari, Mang Peuyeum masih berkelit, katanya kuring (saya) lain robot. Tara jualan unggal poe, mana memikul dagangan di pikul di pundak seberat 50 Kg dengan berjalan menempuh 5-6 Km keluar masuk kampong, sampai-sampai kulit pinggir telapak kaki pecah, jawabnya sambil memperlihatkan luka lecet di kakinya.
“ Ini teh pak ceuk bahasa Indonesianamah luka-luka di pinggir kaki namanya perpecahan antara suku alias rorombeheun”, ujar mang Peuyeum mulai bercanda.
Amang Peuyeung mengambil dagangannya dari Bandar dengan harga Rp. 8.000/Kg (delapan ribu rupiah/kilo), dijualnya seharga Rp. 10.000 (sepuluh ribu rupiah), kalau tidak laku biasanya suka dititipkan ke warung-warung, besoknya sambil jualan mengambil uang pada pemilik warung.