Rika Puspitasari Berjualan Roti Bakar untuk Penuhi Kebutuhan Hidup

Share posting

Liputan Eksklusif

Oleh ; Lilis Yuliati, SPd., M.Pd.

 

Rika Puspitasari Berjualan Roti Bakar untuk Penuhi Kebutuhan Hidup (foto oleh Lilis Yuliati-grahabignews.com)

 

Garut – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, bertepatan dengan tanggal 21 April ini, Redaksi GrahabigNews melakukan suatu wawancara eksklusif dengan sosok seorang ibu, dia berjualan roti bakar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menjadi seorang Single Parent tidaklah mudah, apalagi di jaman pandemi covid-19 yang sedang merajarela saat ini. Ketabahan dan kesabaran yang ekstra sangat di butuhkan dalam menghadapi kehidupan ini. Harus tetap berjuang untuk mempertahankan kelangsungan hidup.

Begitupun dengan kegigihan seorang ibu muda yang dengan tangguh tetap berjuang untuk kelangsungan hidup kedua buah hatinya. Sebut saja Rika Puspitasari, ibu muda nan cantik ini tetap tersenyum  dengan kelembutannya, menyapa GrahaBigNews. “Akan ada kebahagian setelah kepahitan dan seorang wanita bukanlah mahluk yang lemah”, mengawali percakapannya dengan GrahaBigNews  tentang makna hari Kartini.

“Saya harus kuat, demi anak-anak yang masih kecil dan harus membuktikan bahwa, sorang ibu akan tetap ada untuk anak-anaknya”, ujarnya, ketika disinggung terkait makna hari Kartini dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika ditanya pengaruh covid -19 terhadap kehidupannya, Rika menjelaskan, dampak yang sangat kuat di rasakan adalah pengaruh ekonomi dan pendidikan anak. “Pengaruhnya pada ekonomi karena saya sebagai single mom, saya harus bisa   menjadi tulang punggung untuk kedua anak saya, sedangkan pengaruh pada pendidikan, saya harus bisa menjadi guru bagi anak-anak saya”, ucapnya.

Lebih lanjut Rika mengatakan, sebelum wabah corona muncul, biasanya mencari nafkah ketika anak-anak sekolah. Ikut berjualan roti didepan sekolah. Tapi sekarang harus dirumah dan mendampingi anak belajar secara online.

Rika banyak berharap, semoga corona segera berlalu agar bisa menjalankan kembali aktifas secara normal. Namun dibalik semua ini ada hikmah yang bisa di ambil semoga lebih bisa mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.

Ketika disinggung tentang jualan roti yang di jajakan di depan sekolah, Rika menjelaskan dia berjualan sudah sekitar 1 setengah tahun, dengan di bantu oleh   ibunya.

“Suka duka selama berjualan, waktu pas awal awal jualan di sekolah, saya kehujanan belum punya payung, untungnya dikasih tempat sama teh Neneng diteras warungnya, Alhamdulillah tidak kehujanan dan bisa berteduh”,  kenang Rika  sambil tersenyum.

Sukanya Alhamdulillah, kalo disekolah jualan tidak begitu lama, cepat habis, namun, sambungnya dengan adanya corona, dampak yang di rasakan sangat terasa sekali terutama dari  penghasilan yang di dapat, omset turun drastis 4 kali lipat.

“Tapi Alhamdulillah sampai detik ini Alloh masih memberikan kami rizqi meski hanya cukup untuk makan saja, Alhamdulillah tetap disyukuri”, pungkasnya kepada GrahaBigNews.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *