Bertahun Tahun Pemda Garut Biarkan Jalan Perkotaan Bergelombang dan Penuh Tambal

Share posting

Oleh: Rudi Herdiana

Kepala Bidang Binamarga pada Dinas PUPR Garut, Hari Hardiman. (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Garut – Bagi pengguna kendaraan terutama kendaraan roda dua (motor), harus berhati hati saat melintasi jalan pembangunan terutama antara Jembatan Cikamiri sampai depan RSU dr. Slamet. Betapa tidak jalan tersebut bergelombang meskipun hanya sedikit yang berlubang.

Pantauan GrahaBigNews, sudah bertahun tahun jalan itu di biarkan bergelombang dan penuh tambalan. Alasan klasik, yaitu keterbatasan anggaran sehingga jalan di wilayah perkotaan tersebut di biarkan. Padahal jalan itu sangat vital, apalagi berada di sekitar Rumah Sakit rujukan di Kab. Garut

Ketika GrahaBigNews melakukan konfirmasi, Kepala Bidang Binamarga pada Dinas PUPR Garut, Hari Hardiman membenarkan, bahwa sudah bertahun-tahun jalan tersebut ditangani melalui anggaran pemeliharaan.

Jalan Pembangunan, Depan RSU dr. Slamet Garut dengan kondisi Bleeding. (Foto: Elis Rosita – grahabignews.com)

“Mungkin telah puluhan tahun, khususnya jalan di depan RSU dr. Slamet belum pernah dilakukan pengaspalan ulang, hanya berupa tambal sulam melalui anggaran pemeliharaan. Padahal, hampir tiap tahun, Dinas PUPR mengajukan pengaspalan ulang untuk jalan Pembangunan, tapi hingga tahun ini belum terealisasi,” jelas Hari.

Memang, aku dia, Jalan tersebut termasuk jalan dalam kota (perkotaan) yakni kecamatan Tarogong Kidul. Di mana, tahun kemarin dianggarkan melalui dana pemeliharaan sekitar Rp. 110 juta mulai dari simpang lima sampai jembatan maktal.

Namun kenyataannya, tambah Kabid, dalam satu tahun lebih dari satu kali perbaikan jalan tersebut terutama di depan RSU, sehingga terjadi pembengkakan anggaran peeliharaan. “Akses jalan yang menuju selatan, baik kendaraan pengangkut material, bahan bakar atau semen, pasti melewati jalan Pembangunan,” tandas Hari.

(Foto: Elis Rosita – grahabignews.com)

Di sisi lain kendaraan yang melintas itu melebihi kafasitas tonase jalan, maka hal wajar jalan cepat rusak, meskipun saat ini tidak berlubang, tapi bergelombang. Dikarenakan, aspal naik ke permukaan jalan (bleeding) dan terbentuknya alur bekas roda (rutting).

“Jalan pembangunan adalah jalan kabupaten dengan maksimal tonase sekitar 15 ton, namun kendaraan yang melewati banyak yang melebihi, bahkan sampai 30 ton seperti kendaraan pengangkut semen atau bahan bakar dan lainnya,” ungkapnya.

Meskipun demikian, lanjut dia, Dinas PUPR tetap akan melakukan perbaikan dengan tujuan agar kendaraan yang melintasi jalan tersebut tetap aman dan nyaman, walaupun tidak maksimal. Terpenting, Dinas PUPR Garut, telah berupaya meningkatkan kenyamanan pengguna jalan.

(Foto: Elis Rosita – grahabignews.com)

“Insya Allah tahun depan, jalan kabupaten dan protocol terutama di 5 ruas jalan termasuk jalan Pembangunan, kami ajukan untuk rehabilitasi berupa lapis ulang, sehingga pemeliharaan rutin tidak terlalu berat,” tutur dia.

Masih kata Kabid Binamarga, apabila terlalu mengandalkan anggaran pemeliharaan rutin, niscaya semakin banyak jalan yang kategori sedang menjadi rusak berat. Eksesnya, anggaran perbaikanpun akan semakin tinggi

Untuk tahun 2022, diajukan lapis ulang jalan pembangunan yaitu dari simpang lima sampai jembatan maktal kurang lebih 5 Milyar. “Mudah mudahan terealisasi, karena usia jalan pembangunan mencapai bertahun tahun belum pernah di lapis ulang, terutama jalan antara jembatan Cikamiri sampai depan RSU,” pungkasnya.

Bingung Ingin Kuliah yang Berkualitas? Klik aja Link di bawah ini !!!

http://pmb.fteknikuniga.ac.id


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *