SDN Kota Kulon 2 Maksimalkan Pelaksanaan AKM Mandiri
Oleh: Rudi Herdiana
Garut – Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan bagian dari program Asesmen Nasional (AN) yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang harus diimplementasikan oleh seluruh penyelenggara pendidikan jenjang sekolah dasar dan menengah.
SD Kota Kulon 2 Kec. Garut Kota Kab. Garut, tentunya sebagai sekolah penggerak telah siap melaksanakan AKM atau ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) dengan melengkapi berbagai fasilitas penunjang ANBK.
Yeyen Hariyana, S.Pd, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Kota Kulon 2 Kec. Garut Kota mengungkapkan, bahwa awalnya pihaknya berencana untuk pelaksanaan ANBK secara magang/menginduk di sekolah lain yang lebih memadai untuk pelaksanaan ANBK.
Akan tetapi, lanjut dia, setelah berkomunikasi dengan Guru dan komite sekolah, ternyata menginginkan agar secara mandiri. Maka, kami mengusulkan ke Dinas Pendidikan, agar merubah status SDN Kota Kulon 2 dari menginduk menjadi mandiri.
“Fasilitas jaringan, ruangan dan lainnya sudah siap, tapi ketersediaan laptop baru memiliki 3 unit. Guna menanggulangi itu, para Guru dan orang tua siswa yang memiliki laptop, membawa ke sekolah dan di setting untuk pelaksanaan ANBK,” ungkap Kepsek, Selasa (02/11).
Sekarang Sebut, Yeyen, u ntuk fasilitas laptop sudah memenuhi kriteria, yaitu tersedia sebanyak 15 unit, bahkan kami menerima siswa dari SD lain yang ikut menumpang. “Setelahterpenuhi kebutuhan laptop, kami langsung melakukan simulasi AKM dan Alhamdulillah berjalan lancar,” ucapnya .
Kepsek berharap, untuk kemudahan kedepannya dalam pelaksanaan ANBK, ada bantuan khusus dari Pemerintah berupa pengadaan laptop, apalagi SD Kotakulon masuk kategori sekolah penggerak.
Lebih jauh, H. Asep Mukti, S.Pd selaku Guru Kelas 6 SDN Kota Kulon 2 Garut Kota, menerangkan, jumlah siswa yang ikut dalam pelaksanaan ANBK nanti, sebanyak 30 siswa ditambah 5 siswa cadangan.
Dimana, sambungnya para siswa telah dipersiapkan dengan mengadakan simulasi AKM, les tambahan, juga di beri buku panduan ANBK serta latihan offline dan lainnya.
Akan tetapi, ungkap dia, dikarenakanSDN Kota Kulon 2 merupakan sekolah penggerak, maka siswa yang diikut sertakan adalah siswa kelas 4 dan kelas 5, sementara siswa dari SD lain yang menumpang dari kelas 6.
Diakuinya, ekses pandemic covid 19 yang berkepanjangan, siswa sedikit trauma menghadapi pembelajaran. Apalagi begitu pembelajaran tatap muka, langsung dihadapkan dengan pelaksanaan AKM yang merupakan program baru.
“Alhamdulillah, berkat ketekunan para Guru dalam melatih dan keseriusan para siswa dalam mengikuti pelatihan dari Guru, kini para siswa siap menghadapi AKM,” tandasnya.
Sekarang, karena dominan laptop kepunyaan para Gurudan orang tua siswa, sehingga setelah selesai simulasi AKM langsung di bawa pulang, jadi cukup merepotkan. “Semoga Pemerintah memberikan bantuan laptop agar AKM di SDN Kota Kulon 2 lebih maksimal,” harap H. Asep.
“Kami berharap dukungan dari semua pihak, bukannya Pihak Sekolah dan para Guruyang telah berupaya memaksimalkan AKM ini, tetapi dibutuhkan pula dukungan dari para orangtua, Pemerintah dan swasta dalam membantu kelancaran AKM di sekolah kami,” pungkasnya.