Paguyuban Geger Cihanjuang Ajak Komunitas Tata Kawasan Talangseng

Share posting

Oleh: Rudi Herdiana

Pimpinan Paguron HIBA Putra Cihanjuang, Adin SE, sekaligus Sekretaris Paguyuban Geger Cihanjuang Saat Berkunjung di Kawasan Talangseng, Sabtu (25/12). (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Garut – Pada hari Sabtu (25/12), Paguron HIBA Putra Cihanjuang Desa Mekarmukti Kec. Cilawu berlatih pencak silat di kawasan Talangseng yang dipimpin langsung oleh Adin SE selaku Pimpinan Paguron dan Pelatih Silat, Abah Nano.

Ketika bergabung dalam acara ngobrol dan ngopi bersama komunitas Bersama Talangseng Bisa, Pimpinan Paguron HIBA Putra Cihanjuang, Adin SE, sekaligus Sekretaris Paguyuban Geger Cihanjuang, mengajak Komunitas untuk bersama menata Talangseng.

Menurut Adin, SE bahwa paling penting dalam hal penataan di kawasan Talangseng, mari bersama membuat sebuah Gazebo untuk menempatkan peralatan musik.

Intinya, lanjut dia, sebagai pelaku seni dan budaya, tempat untuk menyimpan peralatan sangat dibutuhkan, seperti dalam seni pencak silat ada kendang, goong dan lainnya, diperlukan tempat guna keamanan misalnya ketika terjadi hujan.

Kiri: Abah Nano Pelatih Pencak Silan Paguron HIBA putra Cihanjuang. (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

“Marilah secepatnya kita bersama-sama membangun gazebo, apalagi di kawasan Talangseng banyak bambu, kita buat secara tradisional yang penting kuat dan kokoh,” ajak Adin.

Dirinya menerangkan, mengulas kegiatan yang pernah dilaksanakan Paguyuban Geger Cihanjuang, yaitu giat konservasi alam di Desa Mekarmukti Kec. Cilawu dan berjalan sukses.

Dalam giat itu, melakukan penanaman pohon picung dan kawung di titik lokasi sumber air, karena pohon tersebut bermanfaat untuk menampung air bersih.

Murid Pagururon HIBA Putra Cihanjuang Saat Berlatih di Kawasan Talangseng. (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Kenapa tidak, lanjut dia, di kawasan talangseng pada hari Sabtu atau Minggu mengagendakan untuk menata kawasan. Semisal dilokasi yang curam kita menanam pohon yang kuat dan bermanfaat.

“Untuk reboisasi di sini, kita bisa mengajukan bantuan bibit ke pemkab Garut, melalui Dinas Pertanian atau lembaga lainnya. Sehingga daerah yang curam, bisa ditanami dengan pohon yang kuat,” ucap Adin.

Perlu diketahui, bahwa Paguyuban Geger Cihanjuang, bukang hanya seni pencak silak, akan tetapi ada kesenian upacara adat dan jaipong.

“Kesenian tersebut, bisa ditampilkan di sini guna menarik pengunjung, asal telah tersedia tempat penyimpanan alatnya saja,” pungkasnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *