Sagala Ku Hate Gerakan Tanamkan Kepedulian Masyarakan Kepada Irigasi

Share posting

Oleh: Rudi Herdiana

Edy Kuntoro, ST Selaku Kabid Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas PUPR Garut. (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Garut – Permasalahan di Irigasi di Kabupaten Garut secara umum cukup kompleks, selain karena faktor alam seperti tingginya laju sedimentasi, perubahan lingkungan dan perilaku sebagian masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan.

Sagala Ku Hate yang merupakan kepanjangan dari Saluran Irigasi Lancar Kuat Sehat dan Sejahtera, merupakan upaya agar keberadaan irigasi terjaga dan berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak ikut terlibat didalamnya.

Sagala Ku Hate mempunya dua tagar yaitu #DariIrigasiUntukSemua bahwa irigasi dapat memberikan manfaat bagi semua pihak apapun latar belakang, umur, pendidikan, profesi. dan DariHuluSampaiKeHilir mengandung arti  bahwa irigasi harus mampu memberikan layanan air dari hulu/bendung sampai persawahan di bagian hilir dan juga semua terkait keirigasian berdmpak atau melibatkan pihak dari hulu sampai hilir

Hal tersebut diungkapkan Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Garut,  Edy Kuntoro saat memberikan sambutan dalam acara Pelatihan Memanfaatkan Sampah Menjadi Peluang Usaha Mandiri yang di Gagas Organisasi Pelitaku di Kawasan Talangseng, Minggu (12/06) dan pada saat peninjauan di Bendung Citameng 2 Kec. Sukawening (14/06)

Dinas PUPR Garut, lanjut Edy, telah beberapa kali melakukan program, seperti Tahun kemarin Gerakan SARABA SAHATE (Saluran Bebas Sampah Sehat Sejahtera). “Gerakan yang dicanangkan tahun ini adalah SAGALA KU HATE dengan #Dari Irigasi Untuk Semua dan #Dari Hulu Sampai ke Hilir,” Ucap Kabid.

SAGALA KU HATE adalah terobosan terbaru Bidang SDA Dinas PUPR, dalam sektor irigasi. Tujuannya tiada lain untuk mengurai permasalahan irigasi yang semakin komplek. “Intinya, Sagala Ku Hati bekerja harus iklas, termasuk menjaga lingkungan irigasi,” tandas dia.

Tagar Dari irigasi untuk semua, jelas Edy, bahwa manfaat irigasi itu bukan hanya untuk sektor pertanian saja, tapi kita coba bangun agar irigasi dapat berguna untuk semua lapisan masyarakat. Misalnya, jadi lokasi budidaya ikan atau jadi wisata air dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

Tagar dari Hulu sampai Hilir, Dinas PUPR terutama Bidang SDA berkewajiban menjaga air terus mengalir dari hulu sampai hilir. “Kita mempunyai program untuk pemanfaatan irigasi, yaitu program Talasisasi berupa budidaya tanaman talas di lahan aset irigasi yang terbengkalai,” ungkapnya.

Nantinya, tandas dia, Dinas PUPR akan menggandeng intansi lain, seperti Dinas Pertanian untuk budidaya talas dan Dinas Ketahanan Pangan bidang pengolahan panca panen. Jika memungkinkan, kerjasama juga dengan Disperindag untuk pangsa pasar olahan Talas.

Manfaat paling utama, adalah irigasi akan terjaga, karena kita libatkan warga dalam program talasisasi. Jadi warga merasa terpanggil menjaga dan memelihara serta peduli terhadap irigasi,” pungkasnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *