Disdik Garut Gelar BIMTEK Kurikulum Merdeka Secara Mandiri Jenjang SD Bekerjasama Dengan Yayasan Bakti Barito

Share posting

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Disdik Garut Gelar BIMTEK Kurikulum Merdeka Secara Mandiri Jenjang SD Bekerjasama Dengan Yayasan Bakti Barito (foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com)

Garut – Bertempat di Aula Dewi Sartika Dinas Pendidikan kabupaten Garut Jln. Pembangunan No. 179 Kecamatan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut, dilaksanakan BIMTEK Kurikulum Merdeka Secara Mandiri Jenjang SD Selama 5 Hari berturut-turut dengan tempat yang Berbeda-beda, di mulai dari hari Selasa (02/08/2022) sampai dengan tanggal 6 Agustus 2022.

Pantauan GrahaBigNews, bahwa kegiatan perdana BIMTEK Kurikulum Merdeka Secara Mandiri Jenjang SD tersebut yang dilaksanakan di Aula Dewi Sartika inas Pendidikan Kabupaten Garut, diikuti oleh 45 Guru dan Kepala Sekolah Penggerak bekerjasama dengan Yayasan Bhakti Barito Jakarta dan menghadirkan  unsur nara sumber diantaranya dari ITB, Star Energy, Little fireface project (LFP, dan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.

Kasi Kurikulum SD, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Bambang Sumpena, S.Pd.SD memberian keterangan pada GrahaBigNews (foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabgnews.com)

Dalam penjelasannya dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin, M.Pd selaku Kadisdik melalui Kasi Kurikulum SD, Bambang Sumpena, S.Pd.SD mengatakan, bahwa kebijakan Pemerintah untuk mengimplementasikan  kurikulum merdeka. bukan hanya oleh sekolah penggerak namun memberikan kesempatan kepada seluruh satuan pandidikan untuk mengiplementasikan  Kurikulum Merdeka secara mandiri sebagaimana dijelaskan  SE Kepala BSKAP No. 2774/H.HI/KR.00.01/2022 tentang Implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri pada tahun pelajaran 2022/2023.

Lanjut Bambang, keberhasilan Implemnetasi Kurikulum Merdeka tentu sangat membutuhkan peran Dinas Pendidikan dalam membantu dan mengawal pelaksanaannya di tiap-tiap satuan Pendidikan. Salah satu peran Dinas Pendidikan adala membentuk tim /pokja implementasi Kurikulum Merdeka, melakukan pemantauan dan pendampingan IKM secara mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar dan memastikan semua pendidik, kepala satuan, pengawas/penilik mampu mengakses dan memahami perangkat ajar dan asesmen yang sudah ada di PMM.

“IKM dapat dilaksanakan melalui sharing dengan narasumber berbagi praktik baik yang merupakan komunitas belajar yang terdiri dari para kepala sekolah, guru dan pengawas sekolah penggerak yang sudah melaksanakan program sekolah penggerak pada tahun ajaran 2020-2021, dan sudah mengikuti kegiatan bimtek sebagai narasumber IKM,” tandasnya.

Lebih jauh dikatakan Bambang, pemahaman pendidik dan satuan Pendidikan terhadap IKM masih perlu dibimbing  dan dilatih teknis dan mekanisme implementasinya, dikarenakan IKM merupakan kurikulum paradigma baru yang secara prinsip dan tataran teknis yang berbeda dari kurikulum sebelumnya. Maka pembimbingan Teknis (BIMTEK) merupakan salah satu upaya dalam menfasilitasi guru dan satuan Pendidikan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan IKM karena tidak cukup melalui seri webinar yang diselenggarakan oleh pusat dan pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan melalui webinar.

Tujuan kegiatan Bimtek adalah untuk mensosialisasikan dan mempersiapkan satuan pendidkan dalam mengimplemnetasikan kurikulum Merdeka secara Mandiri baik mandiri belajar, berubah dan berbagi pada tahun ajaran 2022/2023, kata Bambang.

Sementara, hasil yang diharapkan (Output) setelah mengikuti kegiatan BIMTEK IKM ini  antara lain:

  1. Tersampaikannya kebijakan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka secara Mandiri pada tahun 2022/2023
  2. Tersampaikannya kurikulum dan pembelajaran paradigma baru.
  3. Terlaksananya pembelajaran dengan memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Sedangkan untuk waktu dan tempat pelaksanaan, BIMTEK Kegiatan Kurikulum Merdeka Secara Mandiri Jenjang SD YANG DILAKSANAKAN DI Aula Dewi Sartika Dinas Pendidikan Kabupaten Garut kata Bambang, mulai dari pukul 7.45-16.30 WIB dan  dilaksanakan dengan menggunakan moda daring dan Luring.

“Jadi, tempat kegiatan dilaksanakan di gedung Dinas Pendidikan secara blanded dan  dibagi kepada 10 titik lokasi yang terdiri dari beberapa sekolah dan berada dalam satu tempat,” ujarnya.

Terkait dengan Model dan Strategi Kegiatan Kurikulum Merdeka Secara Mandiri Jenjang SD dilaksanakan dengan model daring dan luring.  Sementara strategi kegiatan akan dilaksanakan menggunakan pendekatan andragogi leraning yaitu pembelajaran orang dewasa dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, simulasi dan presentasi materi yang disajikan, serta dilaksankan secara klasikal dan kelompok, ungkapnya.

Bambang mengungkapkan, bahwa materi kegiatan yang disampaikan dalam kegiatan antara lain:  Kebijakan dan peran Dinas Pendidikan,  Kebijakan Kurikulum merdeka dan Pembelajaran Paradigma Baru serta seluruh materi yang terdapat di fitur Platfom Merdeka Mengajar.

Keseluruhan materi pembelajaran yang akan disampaikan sebanyak 33 jam  pelajaran dengan para peserta kegiatan merupakan kepala sekolah dan guru kelas 1 dan 4 sejumlah 4.308 terdiri dari 1.436 sekolah negeri dan Swasta  yang terdapat di Kabupaten Garut yang akan mengimplementasikan Kurikulum merdeka jalur mandiri.

“Untuk narasumber Berbagi Praktek Baik, merupakan orang yang sudah mengikuti kegiatan Bimtek kurikulum merdeka dan sudah memiliki sertifikat, jumlah narasumber yang dibutuhkan  sebanyak 45 orang ditambah pejabat dari Disdik Garut sehingga menjadi 60 orang narasumber,” jelasnya.

Disinggung terkait pendanaan dari kegiatan tersebut, dijelaskannya, bahwa pelaksanaan Bimtek Kurikulum Merdeka secara mandiri yang diselenggarakan mulai tanggal 2 s.d 6 Agustus 2022 di 10 titik pelaksanaan dapat dibiayai dari anggaran dana BOS Reguler pada komponen peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan, dan sumber dana lainnya termasuk dari Mitra Pembangunan Yayasan Bakti Barito yang melaksanakan perjanjian kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dalam Implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri.

“Dalam tataran implemntasi kepala sekolah dan guru perlu meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya baik dengan memanfaatkan platform merdeka mengajar (PMM) maupun kegiatan lainnya, termasuk salah satunya melalui kegiatan Bimbingan Tehnik. Harapan yang sangat besar semoga kegiatan bimbingan dan tehnik IKM mandiri dapat memberikan mafaat yang signifikan kepada para kepala sekolah dan guru,” pungkas Bambang.

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *