Tim Sub Devisi Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid – 19 Kab. Garut Usai Lakukan Skrining Masif Sebanyak 825 Orang

Share posting

Oleh ; Wishnoe Ida Noor

Garut – Perkembangan Kasus Covid-19 di Kabupaten Garut s.d Hari ini Senin, 24 Agustus 2020 Pukul 18.00 WIB. Disampaikan oleh Humas Gugus Tugas Covid-19 Kab. Garut, Yeni Yunita.

1.Pada hari ini, Tim Sub Devisi Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 melakukan skrining masif sebanyak 825 orang, dilakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel swab;

2.Telah melakukan kegiatan tracking dan tracing pada kontak erat KC-72 di Kecamatan Karangpawitan sebanyak 2 orang, dan pada kontak erat KC-73 di Kecamatan Selaawi sebanyak 21 orang, dilakukan penyelidikan epidemiologi dan pengambilan sampel swab;

3.Terdapat penambahan laporan kasus suspek Covid-19 sebanyak 1 orang asal Kecamatan Leles dan sedang proses perawatan di RSUD. dr. Slamet Garut;

4.Adapun total kasus Covid-19 (Kontak Erat, Suspek, Probable dan Konfirmasi +) sampai hari ini sebanyak 5691 kasus, terdiri dari :

a) Kontak Erat: 2706 orang, (208 Kasus isolasi mandiri dan 2498 Kasus discarded/selesai pemantauan);

b) Suspek: 2.911 kasus (13 Kasus isolasi mandiri, 3 Kasus Isolasi RS/perawatan, 2860 Kasus discarded/selesai pemantauan dan 35 Kasus meninggal);

c) Probable: 0 kasus

d) Konfirmasi + : 74 kasus, (1 Kasus isolasi mandiri, 17 Kasus isolasi RS/perawatan, 53 Kasus sembuh dan 3 Kasus meninggal);

5.Keterlibatan dan dukungan masyarakat serta pihak lain dalam upaya memutuskan rantai penularan merupakan hal yang sangat penting, upaya ini dilakukan dengan 2 cara : Pertama, terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar tahu, mau dan mampu melakukan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) dengan 3 M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan Melakukan jaga jarak), Kedua : memutus rantai penularan dengan cara tracking dan tracing serta testing terhadap populasi risiko dan kontak erat kasus konfirmasi positif.

6.Pada dasarnya Covid-19 dapat menyerang siapa saja dan dimana saja maka dengan itu kita harus saling mengingatkan untuk penerapan disiplin protokol kesehatan. Dan ketika seseorang terpapar Covid-19 jangan di stigma namun harus di support dan di do’a kan agar tabah dan cepat sembuh.

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *