Kolot Bedegong

Share posting

Cedor (Cerita Bodor)

Oleh : Denny. AR.

Ilustrasi-bola.com

Adalah Mang Karta, seorang lelaki paruh baya warga kampung Antah brantah  namanya sudah tersohor seantero  warga kampung,sebagai pangrajinh gula aren, konon katanya gula produk Mang Karta sangat nikmat dan mempunyai cita rasa yang  berbeda dengan Gula aren yang diproduksi oleh warga lainnya. Selain karena dia seorang Bandar gula aren yang cukup terkenal dia kesohor juga karena buraong dan keisengannya,  sehingga tetangganya menyebut Mang Karta dengan sebutan Mang Karta KOBE alias KOLOT BEDEGONG,

Pada satu sore sepeti biasa Mang Karta pergi ke kebun yang agak jauh dari perkampungan, untuk mengambil air nira (Lahang)

Sambil bersiul dia membereskan tempat air nira (lodong) yang sudah terisi penuh, hatinya senang mengingat keuntungan yang akan diraihnya besok hari dari hasil penjualan gulanya yang cukup lumayan.

Dan setelah dirasa segalanya sudah selesai maka diapun berjalan dengan santai menuju kampungnya. Namun baru beberapa langkah dari pohon kawung tempat dia nyadap, .tiba-tiba pandangannya mendapatkan sesuatu disudut kebun yang rimbun. Dibawah pohon jambe ada sepasang  ABG (anak baru gede) yang sedang berpacaran. Maka timbulah niat iseng Mang Karta sebagai seorang kolot  bedegong. Dia segera dia menghampiri kedua ABG tersebut dengan memasang wajah garang.

Dia berkata : ” Hayy..kamu sudah tetangkap basah main yang bukan-bukan ditempat ini, ayo ikut, akan saya sebarkan kejadian ini kepada warga  seantero kampung juga kamu akan saya serahkan kepada ketua kampung biar dikawinkan sore ini juga,” ancam mang Karta.

Karuan saja ancaman mang Karta  membuat kedua ABG tersebut menjadi kalang kabut penuh ketakutan yang luar biasa, mereka tidak menyangka akan ada tamu tak diundang.

Dengan tersendat-sendat si Gadis berkata “ Jangan begitu Mang, kita kan tetanggaan, masa karena hal begini saja harus dibawa kepada ketua kampung segala, kita kan bisa damai disini,” rengeknya.

Damai bagaimana maksudmu haahhh….” Mang Karta membentak ( padahal Pura-pura)

“ Yaaa…terserah mang Karta, maunya apa, asal persoalan ini aman, apapun permintaan Mang Karta akan saya turuti,” kata sang gadis full merayu.

Dengan penuh semangat Mang Karta alias kolot bedegong menjawab “ Nahh, kalo begitu saya setuju dengan usulmu, dan soal ini bisa selesai saat ini juga, asal kamu memberi jatah pada saya,” kata mang Karta serius.

Bagaikan tersambar petir, si gadis matanya melotot, Dia tidak menyangka bahwa mang Karta akan minta hal seperti itu, Dia semakin bingung, tidak dikasih dia takut rahasianya bocor pada warga sekampung, kalau dikasih juga dia tidak rela, jangankan  begituan , melihat wajahnya saja sudah mau muntah, kolot bedegong yang rawun kaya monyet beruk yang tidak pernah mandi, baunya nggakkk ketulungan, bisiknya

“ Kenapa diam, ayooo jawab!,” bentak mang Karta tidak sabar. Si Gadispun dengan terpaksa menjawab, “ Kalau memang itu permintaan mang Karta, baik, saya siap tapi ada satu syarat, “ katanya.

“ Ayo cepat katakan, apa syaratnya “ tanya Mang Karta sambil mendekati si gadis.

“ Begini mang, supaya permainan kita lebih asyik dan menggairahkan, bagaimana kalau burung mang Karta di masukin dulu kedalam lodong,” berkata begitu si gadis sambil merebahkan badannya diatas rerumputan dan rok nya agak dibuka sedikit. Tanpa  fikir panjang lagi Mang Karta langsung memasukan burungnya kedalam lodong tempat menyimpan lahang. Sementara itu dengan tidak disadari oleh mang Karta, si Gadis dengan sigap dan cepat memotretnya  memakai Hp bahkan sampai beberapa kali.

“ Ayoo… kita mulai, saya sudah siap, “ rengek mang Karta..”

Tenang mang, nyantai saja, kita bicara dulu, ” jawab sang gadis sambil pelan-pelan berdiri.

“Biacara apa lagi, hahh….kamu kan sudah janji mau ngasih, asal saya memasukan dulu  burung kesayangan  ini  kedalam lodong,” Mang Karta tak sabar.

“ Begini mang, “ jawab sang gadis tenang.

“sekarang skor kita satu-satu mang,” katanya.

“Maksud kamu apa sih.. ,“ mang Karta agak marah.

“Tadi selagi mang Karta memasukan burung kedalam lodong sudah saya foto memakai ini,”  kata si gadis sambil memperlihatkan HP ditangannya.

“ Dan nanti  akan saya sebarkan foto-foto ini, pasti gemparlah  satu kampong,  bahwa Gula buatan mang Karta selalu dikencingi dulu sebelum di masak, pantas saja rasa gulanya enak,” ledek si Gadis.

.” Sekarang tinggal pilih mang, apakah masih ngotot minta  jatah atau besok pabrik gula mang Karta ditutup oleh warga, karena dengan beredarnya foto ini, maka wargapun akan tahu bahwa gula produksi Mang karta selalu dicampur air kencing,”  kata sang gadis tenang. Karuan saja mang Karta jadi nafsu kapegung sampai-sampai nafasnya renghap ranjug. Dia membayangkan kalau warga  kampungnya rame-rame memboikot gula buatannya…,” bangkrutlah  aku,” bisik hatinya.

“ Ayo bagaimana Mang..? “ Tanya sang gadis seperti menantang.

“ Iya…Iya… saya terima kalah, “ kata Mang Karta sambil ngeloyor pergi menenteng lodong dengan wajah penuh kekecewaan. Dia menggerutu dalam hatinya” Gehel teh ah..aya bagja teu daulat, rek meunang pincuk kalah meunang cucuk”.

Si Gadispun merasa lega hatinya karena sudah terbebas dari permohonan gila kolot bedegong bernama Karta. Sementara si cowok pacarnya yang sejak tadi hanya bengong mata simeuteun bertanya sama pacarnya

“ yang.. hp mu kan tidak ada kameranya,bagaimana bisa kamu memotret mang Karta, “ tanya dia.

“Ahh..namanya juga tenhnik atuh beb..emang kamu rela kalau aku digauli sama aki-aki caludih seperti itu,” canda si gadis.

” ohhh. Iya ya aku baru nyadar, kamu memang pacarku yang pintar ,“ rayu si cowok sambil memeluk sang pacar yang sudah selamat dari ancaman kolot bedegong seperti mang Karta.

Si Gadis Cuma tersenyum kecil sambil membayangkan kejadian mendadak tadi….aih –aihh..Cinta memang bisa bikin manusia mendadak jadi pinter.

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *