Disperindag&ESDM Kab. Garut Targetkan Peningkatan Kualitas Kerajinan Kulit Di Pameran Lineapelle

Share posting

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana. (Foto : Dok. Diskominfo Garut-grahabignews.com).

Garut – Demikian dikatakan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Pedagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Garut, Nia Gania Karyana, terkait Kabupaten yang Garut berkesempatan mewakili Indonesia mengikuti ajang pameran dagang bergengsi dalam industri mode dan desain berbahan dasar kulit, yakni Lineapelle Leather Fair 2022 yang akan diselenggarakan pada tanggal 20 sampai dengan 22 September di Fieramilano Rho, Milan, Italia. Tidak hanya itu, ini merupakan pertama kalinya ada perwakilan Indonesia yang mengikuti pameran industri kulit skala internasional tersebut sebagai exhibitor.

Nia Gania menandaskan, target utama Pemkab Garut dalam ajang Pameran Lineapelle adalah adanya peningkatan kualitas kerajinan kulit Kabupaten Garut.

“Sekarang sudah berkualitas, desainnya lebih menarik, sehingga minimal kalau sudah kerja sama dengan sekelas Itali, (bisa) meningkatkan kualitas kulit dan ini (meningkatkan) pendapatan para pelaku usaha baik dari hulu sampai ke hilir itu intinya gitu,” tuturnya melalui sambungan telepon.

Dalam pameran yang mengusung tema “Build a Bridge Between The Innovation of The Present and The Vision of The Future” ini, imbuh Gania, pihaknya juga akan membawa produk unggulan Kabupaten Garut yang lain, seperti kerajinan akar wangi dan lain sebaginya, dalam rangka mempromosikan produk-produk unggulan khas Kabupaten Garut agar bisa mendunia.

“Tetapi prioritasnya tetap bagaimana kulit bisa mendunia, ya kalaupun tidak mendunia dikenal di beberapa daerah di Indonesia sifatnya nasional dengan kualitas yang bagus gitu,” imbuhnya.

Ia memaparkan jika Bupati Garut berkeinginan produk olahan kulit Kabupaten Garut bisa mendunia, demi menunjang keinginan tersebut, Gania mengungkapkan diperlukan langkah-langkah konkret setelah dilakukan kerja sama dengan Italia ini, baik dari segi pembiayaan dan lain sebagainya.

“Kemudian butuh dukungan dari pemerintah pusat, dari Bappenas, Departemen Koperasi, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, jadi butuh kolaborasi untuk meningkatkan dan mengimplementasikan hasil kunjungan ke Itali gitu ya,” ungkapnya.

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *