Petani Kab. Garut Sambut Baik Kehadiran KUR Bank BNI 46
Oleh : Riki Kurniawan, SP. & Wishnoe Ida Noor
Garut – Bank Negara Indonesia 46 Cabang Garut bekerjasama dengan Dinas Pertanian dalam rangka sosialisasikan kartu tani ke para UPTD, Penyuluh pertanian & Distributot pupuk untuk 10 Kecamatan, Kamis (27/02) di kawasan Pembangunan Aula Pertanian.
Acara tersebut dihadiri oleh Bagian Perekonomian Setda, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Kadis Pertanian Garut dan Kabid Sumber Daya. Kepala BNI 46 Cab Garut, Asep Bahtiar dalam sambutanya merasa gembira terselenggaranya acara sosialisasi Kartu tani dalam Program KUR BNI 46.
Karena menurutnya, bisa berkpul bertatap muka dengan petugas-petugas yang paling dekat dengan masyarakat tani. “Ini merupakan ajang silaturahmi yang penuh barokah dengan pertemuan ini, saya bisa menyerap segala permasalahan yang timbul untuk bahan perbaikan,” ungkapnya.
Asep Bahtiar menjelaskan, jika bicara ke ungtungan KUR itu kecil, tapi kami BNI tidak berpikir kearah itu, bank BNI 46 itu milik negara/pemerintah, ketika pemerintan meng amanahkan pada BNI 46 untuk menyalurkan kredit usaha tani guna meningkatkan tarap hidup petani/ derajatnya. Uang yang di salurkan melalui KUR ini mutlak milik nasabah Bni 46 dan bunganya di subsidi Penerintah.
Didalam penyaluranya lanjut dia, sangat selekt secara administrasi. Contoh kecil KTP & KK harus sesuai dengan yang dikeluarkan Disduk Capil, lahan garapan, kelompok.
Asep brharap, mudah-mudahan KUR ini bermanfaat buat petani, dari mulai olah lahan cabai pasca panen. Program ini kalau bahasa petani yaitu YARNEN alias DI BAYAR PANEN. Asep menuturkan pihaknya akan bejerjasama dengan kelompok, dalam arti kata diberdayakan dengan cara menunjuk Collection Agent, yaitu Ketua Kelompoknya ini akan sangat membantu petugas kami di Lapangan, jelasnya.
Sementara menurut Abah Cecep yang nota benenya Litbang di GrahaBigNews mengatakan, bahwa pihaknya ci menyambut baik dengan adanya program KUR BNI 46 Cab Garut yang telah peduli pada nasib petani.
“Abah bergarap, mudah-mudahan do’a para petani jadi SIVA buat penentu kebijakan di BANK BNI 46 Cabang Garut khususnya, dan umumnyaa buat semua,” ungkapnya.
Abah mengingatkan, harus di ingat bahwa pinjaman itu hutang. Jadi, tolong kembalikan tepat waktu sesuai perjanjian jangan punya pikiran ini uang negara yang bisa di jadikan bancakan. Petani mah tong pipiluen ka penjarah Anggaran, nu tadina terhormat ayeuna jadi terlaknat ngisi hotel Prodeo (Petani jangan ikut permainan kepada oknum penjarah anggaran yang tadinya terhormat menjadi terlaknat diam dip rodeo,red), tandasnya.
Menurut Abah, bahwa dengan program ini, pola pikir petani akan berkembang dalam mengelola kekuangan secara tertata dan bijak mudah-mudahan petani bisa dan deagan perogram ini mampu memberdayakan dirinya untuk meningkatkan derajat agar petani tidak selalu dikucilkan dan di jadikan alat untuk membuat proposal dengan dalih ingin mengetaskan kemiskinan, oleh orang-orang pinter yang tak punya hati nurani .
Diakhir tanggapannya, Abah Litbang berpesan, jadilah petani sejati, biar ketemu dengan jati diri, insya Alloh petani akan mukti. “Terimakasih BNI, semoga saya atas nama para petani hanya bisa berdoa, semoga kerja keras bapak dan ibu menjadi lading amal ibadah,” pungkas Abah Litbang.