Daya Rusak Covid-19 Pada Tubuh Manusia, Ibarat 2 Virus Ganas SARS dan HIV Digabung Menjadi Satu

Share posting

Artikel Eksklusif

Oleh : H Derajat

Dihari ke-5 di dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini, Selasa (28/4) di tengah pandemic Covid-19 kami transformasikan informasi untuk pembaca budiman GrahaBigNews, semoga bermanfaat, dan kita diberikan kekuatan, kesabaran serta ketawakalan untuk menjalaninya, sehingga menjadi amal ibadah.

SARS Menyerang Paru2, AIDS menyerang Imunitas Tubuh. Covid 19, Gabungan Ke 2 nya.

Pantas Singapore pendekatan pengobatan pasien Covid adalah obat2an Aids/Hiv. Bukan dgn Chloroquin.

Info dari team dokter National Taiwan University (NTUH) :

Dalam setahun ini harus jaga jarak, tidak bertemu apalagi makan bersama dengan orang yang pernah terjangkit Covid-19.

Harus benar- benar proteksi diri, jangan sampai lengah.

 

(I) Bedah jenazah menunjukkan:

  1. Covid-19 seperti gabungan dari SARS+AIDS. Banyak dokter beranggapan, pasien yang sudah keluar RS, pengujian asam nukleatnya kembali positif, ini bukan kambuh, melainkan belum sembuh total. Ini hubungannya dengan karakteristik Covid-19
  2. Sistem kekebalan tubuh hampir seluruhnya rusak. SARS hanya menyerang paru-paru, tidak menyerang kekebalan tubuh. AIDS menyerang kekebalan tubuh. Sedangkan kerusakan organ tubuh pasien Covid-19 adalah seperti SARS+AIDS.
  3. Kerusakan akut organ paru-paru adalah penyebab utama kematian penderita SARS. Kematian karena Covid-19 diakibatkan oleh “kegagalan banyak organ tubuh”.

(II) Ketua jurusan penyakit berat dari Zhong Nan Hospital Universitas Wuhan, Prof Peng Zhi Yong n tim, setelah melakukan bedah jenazah:

 

  1. Pasien yang telah keluar dari RS, hasil test darahnya menunjukkan bahwa indeks limfosit tidak kembali ke tingkat normal, sistem kekebalan tubuh pasien tidak pulih seutuhnya.
  2. Dari pasien yang baru-baru ini keluar dari RS, pemeriksaan asam nukleatnya adalah negatif, namun sistem kekebalan tubuhnya sangat buruk, tidak kembali utuh. Setelah keluar dari RS akan mudah kembali positif.
  3. Kondisi ini mirip dengan pasien hepatitis B, yang dalam jangka panjang akan menyimpan virus di dalam tubuhnya.
  4. Sekarang yang perlu diteliti adalah tubuh pasien yang menyimpan virus Covid-19 itu apakah dapat menularkan ke orang lain.

(III) Para dokter  garda depan penyembuhan menyatakan:

  1. Sebelumnya konsentrasi ada pada pertolongan pertama kepada pasien Covid-19. Setelah semakin banyak pasien yang “sembuh” dan keluar dari RS, perlu mengalihkan fokus pada masalah pengaturan pasien yang keluar dari RS.

Prof Peng Zhi Yong n tim akan menelusuri setahun ke depan, perubahan yang terjadi pada pasien yang sudah keluar dari RS, virus yang masih tersimpan dalam tubuhnya apakah bisa menular, apakah berdampak pada orang di sekelilingnya.

  1. Dalam hal ini, peperangan melawan Covid-19 masih jauh kedepan

★ Maka disarankan

Paling sedikit setahun ke depan ini, keluar rumah harus memakai masker, usahakan untuk menghindari dari perkumpulan atau berdiam di tempat umum.

 

https://health.grid.id/read/352102887/daya-rusak-covid-19-pada-tubuh-manusia-ibarat-2-virus-ganas-sars-dan-hiv-digabung-menjadi-satu

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *