Abruknya TPT Sungai Cimaragas Bukan Akibat Derasnya Arus Sungai
Oleh: Rudi Herdiana
Garut – Ambrolnya TPT Perumahan yang dibangun PT. Griya Jawara Khatulistiwa di Kp. Sawahlega Desa Ngamplangsari Kec. Cilawu pada Senin sore (18/05), akibat derasnya hujan. Meski demikian, tidak terjadi luapan air Sungai Cimaragas ke permukiman.
Menurut Kasi Konservasi dan SDA pada Dinas PUPR Garut, Benny Nugraha saat mendampingi Fitri selaku Stap UPT PUPR Kec. Cilawu, mengatakan, bahwa hasil analisa lapangan, Selasa (19/05) penyebabnya akibat intensitas hujan yang cukup besar dengan durasi kekitar 2 jam.
Diperjelas Benny, akibat hujan tersebut sehingga air run-off dari lahan perumahan dan sekitarnya kumpul di area pinggir TPT yang dibangun oleh developer. Memang pinggir TPT tidak ada penahan karena pihak develover belum melakukan pengurugan.
“Kemarin, TPT yang runtuh sepanjang 25 meter sedang dilakukan pengambilan batu-batuan dari dasar S. Cimaragas. Pasalnya jika tidak segera diangkat, dikhawatirkan terjadi luapan air ke permukiman, karena arus sungai terhambat bekas reruntuhan TPT,” imbuh dia.
Ditambahkan Fitri selaku Stap UPT PUPR Kec. Cilawu, bahwa pengakuan pihak developer alasan belum dilakukan pengurugan di sekitar TPT tersebut, karena dengan mewabahnya Covid-19, quarry urugan ditutup maka alat berat dikembalikan lagi ke Bandung.
Jadi, jelas Fitri, ambruknya TPT bukan karena derasnya debit air Sungai Cimaragas, sebab saat kejadian debit Sungai Cimaragas tidak besar. Akan tetapi lantaran belun ada pengurugan di sekitar TPT.
Untuk penangannya, lanjut dia, sudah ada kesepakatan bahwa pembangunan TPT dilaksanakan oleh PT. Griya Jawara Khatulistiwa selaku Developer, bukan melalui Dinas PUPR Garut.
