Masih Ada Ambulance Di Purwakarta Tidak Sehebat Pekerja Sosial

Share posting

Oleh: Nurlaela

(Foto: Istimewa – grahabignews.com)

grahabignews.com, Purwakarta – Ambulance milik sebuah desa yang jauh dari memadai hilir mudik membawa warga tidak mampu dari mulai jemput warga untuk dibawa ke rumah sakit atau dari rumah sakit satu kerumah sakit lainnya.

Demikian disampaikan Ai (45) warga Purwakarta yang sedang di area Rumah Sakit Abdul Radjak (dulu RS.Thamrin) Purwakarta, Kamis (04/05). Menurutnya, silahkan cek masih ada Ambulance di Purwakarta tidak sehebat pekerja sosial didalamnya yang membawa Ambulance tersebut.

Menurut Ai, dengan jam kerja super sibuk, terlebih saat Covid tanpa Alat Pengaman Darurat masih ada di Purwakarta, bisa jadi atasan yang terhormat tidak tahu atau tidak paham dilapangan bagaimana suka duka derita pekerja sosial tersebut sesungguhnya.

“Semakin Cinta dengan pekerja sosial di Purwakarta tersebut, terimakasih banyak atas jasa selama ini terhadap warga yang sudah sekian lama demi Purwakarta,” jelas Ai.

Lanjut Ai, realisasi istimewa rela dalam kekurangan dengan berbagai resiko menghadapi karakter Orang- orang berbeda yang dibantunys, bisa juga sebagian orang beranggapanya lain karena mereka tidak melihat langsung.

Do’a kita yang sering berpapasan dan tahu kinerjanya salut, apresiasi, semoga sehat, panjang umur, dan tetap semangat membantu warga miskin, terutama mereka yang sumber dayanya masih kurang, serba tidak paham kalau tidak dijelaskan diera saat ini dengan banyak resiko menyakitkan dan miris peluang merugikan itu marak.

“Apalagi, perkembangan modus jaman canggih sebuah kotak yang disebut orang-orang Handphone adakalanya terlihat atau terbaca ibarat sebuah angin segar, tapi jika dituruti bohong atau trennys disebut hoax, itu pentingnya kita bijak dan hati-hati,” terang Ai menangis tersedu.

“Sebagai orang kecil, kita ini banyak takut, maunya selalu lancar dalam pekerjaan, saya hanya bisa bantu jika ada yang benar-benar repot, itu kalau lagi sempat dan bisa melakukannya, sehari-hari jualan apa saja kebanyakan makanan, untungnya buat siapa saja bukan untuk pribadi saja, ya hitung-hitung partisipasi peduli.

Dulu, pernah dibantu orang saat kesulitan, pesan orang yang pernah bantu itu, semangat terus, peduli dengan kasih sayang tulus dari hati. Semoga banyak sesama terbantu, tanpa harus mereka tahu siapa bagaimana kita, yakin itu sebuah semangat dan kekuatan dalam kehidupan bersama siapapun dan dimanapun lebih indah, silahkan merasakan nikmatnya, orang tidak akan paham tidak masalah.

“Yang penting, kita merasakan cinta sesungguhnya yang tidak terbayar harta dan indahnya pisik atau manisnya kata-kata, bersih hati itu luar biasa,” kata wanita tersebut sambil pamit pergi meninggalkan area rumah sakit itu.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *